ums.ac.id, SUKOHARJO – Manfaatkan minyak jelantah bekas limbah rumah tangga, Kelompok 24 Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKNMAs) 2024 membuat lilin penerangan. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan pembuatan lilin untuk Karang Taruna Desa Ngrombo Kecamatan Baki, Sukoharjo di Posko KKN MAS Kelompok 24.
Program ini mereka namakan dengan LINTAH (Lilin Minyak Jelantah) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan mengelola limbah secara ramah lingkungan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan Karang Taruna dengan keterampilan baru dan memberikan solusi kreatif terhadap limbah minyak jelantah,” ujar Robiano Galih Pradana, Koordinator Desa KKN MAS Kelompok 24, Selasa (27/8).
Lilin minyak jelantah ini dibuat dengan menggunakan bahan baku minyak jelantah yang dipadatkan dengan bubuk stearic acid dan ditambahkan pewarna agar lebih menarik. Beberapa perlengkapan diperlukan seperti gelas atau wadah juga sumbu untuk menyalakan lilin.
Ivatur Rohmah dari Kelompok 24 menyampaikan, pembuatan lilin dari jelantah ini berpotensi untuk menjadi lahan bisnis karena penggunaan lilin juga sering digunakan dalam berbagai acara atau event yang membutuhkan barang tersebut atau sekedar digunakan untuk penerangan ketika mati lampu. Selain itu lilin juga bisa menjadi hiasan.
“Kami gunakan lilin yang sudah dibuat sebagai bahan dekorasi atau hiasan pada malam tirakatan, hasilnya memuaskan dan lilin dapat menyala dengan baik dan bertahan lama, bahkan di lingkungan outdoor sekalipun,” ungkapnya.
Hasil pembuatan lilin dari jelantah minyak rumah tangga telah digunakan untuk memeriahkan Malam Tirakatan 16 Agustus di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo untuk menghias panggung juga tempat berkumpul. (Maysali/Humas)