Desa Waru, 12 Agustus 2024 – Tim KKNMas 27 Desa Waru melakukan kunjungan edukatif ke salah satu sentra pembuatan blangkon di desa setempat, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal. Kunjungan ini bertujuan untuk lebih memahami proses pembuatan blangkon, sebuah penutup kepala tradisional Jawa yang kaya akan nilai historis dan budaya.
Blangkon bukan sekadar aksesori, melainkan simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Jawa. Dalam kunjungan ini, para mahasiswa KKNMas berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pengrajin, yang dengan telaten menunjukkan proses pembuatan blangkon dari awal hingga akhir. Mereka belajar tentang pemilihan bahan, teknik jahitan, hingga berbagai motif yang digunakan, yang semuanya sarat dengan makna filosofis.
“Sangat penting bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai budaya lokal. Dengan kunjungan ini, kami berharap dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan leluhur, agar tidak punah oleh arus modernisasi,” ujar salah satu anggota tim KKNMas 27.
Pengrajin blangkon di Desa Waru menyambut baik kehadiran para mahasiswa dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan. “Ini adalah bentuk dukungan nyata bagi kami, para pengrajin, untuk terus melestarikan kerajinan blangkon yang sudah ada sejak lama,” ungkap salah satu pengrajin.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia akademis dengan masyarakat lokal. Tim KKNMas 27 berencana untuk melakukan promosi blangkon ke berbagai kalangan, termasuk di media sosial, guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya tradisional.
Melalui kegiatan ini, Tim KKNMas 27 Desa Waru berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal, sekaligus mendorong generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
[Tim KKNMAS 27 Desa Waru]