ums.ac.id, SUKOHARJO – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyebut Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKNMAs) Tahun 2024 se-Indonesia ini menjadi wadah untuk membina karakter mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) bersama panitia pusat dan panitia lokal di Kabupaten Sukoharjo.
Sofyan Anif menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini memiliki peran penting dalam membangun bangsa dan negara.
“Hal tersebut dilihat dari bagaimana mereka atau mahasiswa ini hadir ditengah masyarakat, dengan mengidentifikasi potensi desa dan merencanakan strategi pengembangan yang dapat dilakukan,” terangnya, Rabu, (28/8).
Sehingga dengan pengalaman tersebut, lanjutnya, menjadi suatu proses yang berarti untuk membangun karakter mahasiswa.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa yang telah menjadi wadah mahasiswa dalam mencari jati diri,” tambahnya.
Menurutnya, selain menjadi sarana mahasiswa mencari jati diri, juga menjadi upaya mahasiswa yang berada dalam Perguruan Tinggi untuk membangun masyarakat.
“Sehingga setelah ini, kami berharap apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan apa yang belum dilakukan dapat dilanjutkan dalam wadah pengabdian masyarakat oleh dosen UMS, karena ini menjadi tanggung jawab kami yang berada di sekitar daerah sini,” paparnya.
Rektor UMS juga menyampaikan, sekarang pengabdian dosen itu melibatkan mahasiswa.
“Sehingga dari KKNMAs ini dapat berkelanjutan, dan tidak berhenti saat kegiatan ini,” tegasnya.
Salah satu mahasiswa dari Desa Mayang, Al Abrar menyampaikan progres pengabdian yang telah dilakukan.
“Nanti dari tim kita saat Expo akan memamerkan Teh Kemayang, teh dari daun kelor,” ungkapnya.
Selain itu program yang dikerjakan adalah pengelolaan tanah Kelompok Wanita Tani, yang dimanfatkan untuk menanam beberapa jenis tanaman rempah.
Dalam akhir sesi tersebut, Rektor UMS memberikan masukan agar produk teh daun kelor ini dapat dicek dulu di Laboratorium Farmasi untuk diperiksa kandungannya.
“Selain itu, perlu diingat bahwa produk teh ini banyak di pasaran, yang perlu kemudian difikirkan adalah bagaimana kandungannya, kemasannya dan keunggulannya,” pungkas Rektor UMS itu. (Fika/Humas)