Musim kemarau yang terjadi beberapa bulan belakangan ini memberikan dampak yang cukup besar, salah satunya di Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Pasalnya daerah tersebut kini kekurangan persediaan air bersih. Melihat akan hal tersebut, Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berusaha untuk membantu warga disana dengan menyalurkan sumbangan berupa air bersih, Sabtu (17/9).
Pelaksanaan ini tidak hanya dilakukan oleh Lazismu saja, namun BMT Amanah Ummah yang juga menjadi mitra Lazismu UMS turut andil dalam penyaluran sumbangan air bersih tersebut. Selain itu, kegiatan sosial ini juga bekerjasama dengan pihak terkait disana, diantaranya Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Boyolali, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Boyolali, serta Lazismu Boyolali.
Dra. Mahasri Shobahia selaku Pimpinan Kantor Pelayanan Lazismu UMS menuturkan bahwa kegiatan ini bisa dilaksanakan berawal informasi dari salah seorang anggota Lazismu yang memberitahukan bahwa Wonosegoro kekurangan akan kebutuhan air yang cukup besar. Sehingga pihak Lazismu UMS kemudian merasa memiliki kewajiban untuk menyalurkan sebagian dana nya ke Wonosegoro.
“Kegiatan ini awalnya karena saya mendapat info dari salah seorang anggota Lazismu yang bilang bahwa Wonosegoro perlu kebutuhan air yang cukup banyak. Kemudian saya mencoba mengkomunikasikan hal itu dengan Pak Zulham yang menjadi perwakilan dari PCPM Boyolali. Setelah itu kami kemudian merasa punya kewajiban untuk menyalurkan zakat dari dosen dan karyawan di UMS yang kami kelola untuk disalurkan ke Wonosegoro,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Lazismu UMS memberikan bantuan senilai 10 juta rupiah yang diberikan dalam bentuk air bersih. Fari dana tersebut diperoleh air bersih sebanyak 25 tangki yang nantinya akan disalurkan ke desa-desa di Wonosegoro. Tidak hanya Lazismu saja, BMT Amanah Ummah juga turut memberikan bantuan kepada warga disana. Bantuan yang mereka berikan berupa sembangko untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Mursyidun Niam selaku Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah yang turut menyambut kedatangan rombongan dari UMS di SMK Muhammadiyah 7 Wonosegoro mengungkapkan rasa terimakasihnya atas bantuan yang disalurkan tersebut. Dia mengungkapkan bahwa dirinya terharu dan tidak menyangka bahwa UMS sampai memberikan bantuan ke daerahnya itu. Dia juga berharap kedepan akan ada solusi permanen untuk menghadapi bencana kekurangan air yang selalu terjadi di Wonosegoro.
“Saya benar-benar sangat berterimakasih sekali atas bantuan yang diberikan ini. Awalnya saya mengira UMS mau datang kesini itu hanya berita hoax saja, namun ternyata itu benar dan saya merasa sangat terharu. Kedepan semoga juga akan ada solusi permanen untuk menghadapi musibah ini, karena kami juga sudah mencoba untuk membuat sumur dalam tapi belum menemukan sumber mata air,” ungkapnya. (khairul)
