ums.ac.id, SURAKARTA – Mahasiswa luar negeri atau mahasiswa asing Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sampaikan kesan awal saat kuliah di UMS.
Hal tersebut disampaikannya pada saat mereka mengikuti Penyambutan Mahasiswa Baru Orientasi dan Kuliah Tamu yang diselenggarakan di Ruang Amphiteater Lantai 1 FAI Kampus I UMS, pada Senin (9/9).
Menurut Mohamed Iyas, mahasiswa asal India itu menyampaikan bahwa pada acara ini telah mendapatkan informasi seputar layanan akademik, pembayaran, dan pemanfaatan layanan Perpustakaan UMS untuk menunjang pembelajaran di kampus.
“Tapi saya tidak bisa memahami secara penuh, mungkin hanya 50%. Sisanya saya bertanya kepada teman yang bisa bahasa Arab atau bahasa Inggris. Sehingga mereka membantu menerjemahkan informasi yang tadi disampaikan,” ungkap Iyas.
Dalam pemilihan kampus, lanjutnya, dia memilih UMS karena kampus tersebut memiliki akreditasi Unggul dan memiliki banyak program beasiswa. Selain itu, dia juga mengikuti informasi dari media sosial juga mengenai UMS.
Dia sangat senang bisa menjadi salah satu mahasiswa baru yang mengikuti orientasi ini sekaligus sebagai penerima beasiswa International Priority Scholarship (IPS) yang disediakan oleh UMS.
“Saya berharap akan mendapatkan fasilitas yang bagus dan teman yang baik, terutama dalam membantu saya menerjemahkan dan memahami pelajaran,” tambahnya.
Iyas berharap, dia dapat belajar lebih baik dan menjadi mahasiswa yang baik.
Mahasiswa asal Afrika Barat, Aboubacar Barry juga mengungkapkan kegiatan ini sangat bagus.
“Saya memilih UMS karena punya jurusan agama Islam yang banyak di Indonesia. Saya juga berharap, nanti setelah selesai kuliah, bisa menjadi dosen,” ujar mahasiswa magister Agama Islam UMS itu.
Hal ini diperkuat oleh Dekan FAI UMS, Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag., yang memaparkan bahwa pada orientasi mahasiswa baru program pascasarjana ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dalam negeri tetapi juga luar negeri.
“Saat ini sudah hadir 3 mahasiswa luar negeri dari India dan Mesir. Selain itu, tergabung juga melalui Zoom Meeting mahasiswa program Doktor dari Bangladesh,” ungkapnya. (Fika/Humas)