Dorong UMKM, KKN-MAs Kelompok 105 Ikut Serta Produksi Tape Maknyus Ibu Purwanti

Tulisan dari Tim KKN MAs 2024 tidak mewakili pandangan dari redaksi News UMS

Karanganyar, 24 Agustus 2024 – Desa Genengan merupakan salah satu desa dari 11 desa yang ada di Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Sesuai dengan kondisi alam Desa Genengan maka sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa sekitar di sektor pertanian baik petani sendiri ataupun butuh tani.

Sebagai wilayah dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan merupakan salah satu lumbung pangan terbesar di Jawa Tengah, ada banyak komoditas yang patut dibanggakan seperti ubi jalar, singkong, durian, duku, pisang, jambu kristal, tanaman empon-empon dan banyak lainnya. Selain sebagai sumber pangan, komoditas ini juga menjadi potensi masyarakat dalam membuka lapangan UMKM.

Ibu Purwanti adalah salah satu masyarakat Desa Genengan, Dusun Gendon yang menjadi pelaku UMKM yang memanfaatkan hasil pangan berupa singkong. Sebagaimana yang kita tau, singkong merupakan tanaman yang mudah didapatkan di pekarangan dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbinya, yang mana umbi inilah yang kemudian masyarakat olah menjadi aneka kuliner lezat. Kemudahan dalam penanaman singkong menjadi pilihan Ibu Purwanti merintis usaha ini, yaitu membuat tape singkong yang diberi nama ‘Tape Maknyus Bu Purwanti’. Usaha ini masih terbilang baru, 3 bulan, tapi telah berhasil memasuki pasar online, selain penjualan secara langsung dan titip barang.

Kali ini, kami, mahasiswa KKN-MAs Kelompok 105 mendapatkan kesempatan untuk ikut langsung dalam produksi pembuatan tape Maknyus Bu Purwanti. Produksi dimulai dengan panen singkong di kebun milik keluarga Ibu Purwanti, memilih singkong yang siap panen kemudian dilanjutkan dengan mengupas kulit singkong dan menyisihkan bagian singkong terluar. Ibu Purwanti menjelaskan, tujuan menyisihkan bagian terluar adalah untuk menghilangkan kulit ari dari singkong, sehingga nantinya hasil tape rasanya lebih manis.

Selanjutnya singkong di potong menjadi potongan kecil dan dicuci hingga bersih. Kemudian masuk ke tahap perebusan. Singkong yang telah dicuci tadi direbus dalam air yang telah mendidih hingga setengah matang dilanjut dengan proses pendinginan. Selanjutnya singkong yang telah dingin kemudian diberi ragi dan diaduk sampai rata, kemudian dibungkus dalam wadah yang telah dilapisi daun pisang dan kembali dibungkus lagi dengan kain. Singkong siap didiamkan selama 2 malam. Proses produksi ini memakan waktu ±3 jam, sesuai banyak bahan singkong yang dipanen. Untuk hasilnya akan kami infokan pada berita selanjutnya.

(Kelompok 105 – Desa Genengan/Shofiyatul Qulub)