KKN MAs 2024 Telah Usai, Komitmen Muhammadiyah Jadikan Mahasiswa Unggul Berkemajuan

ums.ac.id, SOLO — Setelah terjun dan membaur dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi desa, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKNMAs) 2024 resmi ditarik kembali ke perguruan tinggi masing-masing.

Pada seremonial Expo dan Penutupan KKN MAs 2024, Ketua Panitia Lokal Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono menggarisbawahi beberapa hal yang menjadi evaluasi pada pelaksanaan KKN MAs tahun 2024, sehingga pada KKN selanjutnya dapat berjalan lebih lancar. Masukan tersebut di antaranya adalah tes kesehatan, psikologi, juga kepesertaan BPJS.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pendamping Lapangan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang mendampingi selama 40 hari utamanya dalam proses pemilihan, dalam proses berinteraksi dengan masyarakat, walaupun kami tahu belum semua dosen-dosen UMS punya pengalaman dalam pemilihan kuliah kerja nyata,” ungkapnya Rabu, (11/9) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

Kegiatan KKN MAs ini diikuti oleh 146 Perguruan Tinggi Muhammadiyah & ‘Aisyiyah yang terbagi menjadi 148 kelompok dan disebar di dua kabupaten yakni Sukoharjo dan Karanganyar.

“Sehingga dari 148 kelompok, minimal terdapat 148 inovasi baru oleh mahasiswa yang mudah-mudahan nanti tuan rumah UMS bisa menindaklanjuti inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh mahasiswa di masyarakat bisa ditindaklanjuti, bisa diciptakan atau produk bisa diubah highlight-nya,” ujar Prof. Suwarno, M.Si selaku Ketua Panitia Pusat KKN MAs.

Selain itu, 148 artikel dari mahasiswa dan 85 artikel dari dosen pendamping diharapkannya dapat dipublikasikan pada prosiding pengabdian.

Wakil Rektor III UMS Prof. Ihwan Susila, Ph.D., mewakili Rektor UMS menyampaikan selamat kepada seluruh mahasiswa, dosen, dan pimpinan universitas yang telah berpartisipasi pada kegiatan KKN MAs 2024.

“Dan ini adalah bagian dari upaya kita semua tentu saja, memberikan yang terbaik untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa PTMA. Kenapa? karena kita sekarang sudah tidak lagi menjadi warga negara Indonesia saja tapi kita sudah menjadi warga global,” ujarnya.

Untuk itu mahasiswa dapat melihat bagaimana masyarakat dunia berkembang. Ihwan Susila juga menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN MAs menjadi sarana untuk berprestasi.

“Ini menjadi sarana untuk bersilaturahmi sekaligus juga sarana untuk berprestasi, bersinergi, berkolaborasi. Kalau selama ini KKN hanya diselenggarakan oleh masing-masing universitas dari berbagai Prodi, sekarang luar biasa. Melalui konsorsium ini melalui, kepanitiaan di KKN MAs kita bisa berkolaborasi bersinergi dengan seluruh PTMA di Indonesia,” ungkapnya.

Pelaksanaan kegiatan KKN MAs yang membutuhkan cukup banyak dana ini juga menjadi komitmen dari Muhammadiyah agar kita menjadi mahasiswa Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.

Wakil Rektor UMS itu juga mengingatkan bagaimana mahasiswa dipesankan untuk menjaga diri di masyarakat dan terus mengembangkan diri menjadi kader muhammadiyah. Ihwan sampaikan bahwa pada hari ini masyarakat sudah menilai bagaimana kinerja kita.

Setelah sukses diadakan KKN MAs dengan UMS sebagai tuan rumah, pada tahun selanjutnya Universitas Muhammadiyah Riau akan menjadi tuan rumah. (Maysali/Humas)