Sukoharjo, 09 Agustus 2024-TIM KKN MAs 11 ikut berpartisipasi dalam pembuatan produk,yang di dampingi langsung oleh pemilik home industry. Adapun produk kue yang di jual adalah Serabi, bolen, snack box , nasi box, dll.
Tim KKN MAs 11 pun secara simbolis memberikan baner mengenai produk home industry kepada pemilik untuk di pasangkan di tempat industri untuk sebagai salah satu bagian pemasaran,tak hanya itu TIM KKN Mas 11 pun membuatkan titik lokasi untuk industri sebagai salah satu cara pemasaran.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memang memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian Indonesia. Di desa, UMKM sering kali menjadi tulang punggung ekonomi lokal, memberikan kesempatan kerja, serta membantu meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan masyarakat setempat. Selain itu, UMKM juga berperan dalam pemerataan kesejahteraan dengan menyediakan akses ekonomi yang lebih merata di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil yang mungkin tidak tersentuh oleh perusahaan besar. Dengan potensi dan peran penting ini, dukungan terhadap UMKM, baik melalui pelatihan, akses permodalan, maupun kebijakan yang kondusif, sangat diperlukan untuk memastikan mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Pemberdayaan UMKM di Desa Trangsan, terutama dalam produksi kue basah seperti serabi, lapis, dan bolu kukus, memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan fokus pada industri kreatif ini, pemerintah berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri.
Upaya ini juga membantu mempromosikan kearifan lokal dan menjaga keberlanjutan ekonomi di tingkat desa UMKM kue basah dengan nama “Dapur Ivadora” yang terletak di Desa Trangsan ini mulai dirintis sejak tahun 2019 dan masih berjalan hingga saat ini. Pemilik UMKM ini adalah ibu Nur. Didasari oleh kegemaran atau hobi membuat kue hingga bisa membuat penghasilan yang sangat menguntungkan dan menunjang finansial warga sekitar. Selain kue basah jajanan pasar, ibu Yanti juga memproduksi kue pesanan acara pernikahan dan acara tunangan seperti nasi tumpeng. Produksi kue basah dilakukan setiap hari namun untuk produksi kue-kue tertentu lainnya dilakukan apabila ada pesanan. Peningkatan daya saing dalam ekonomi kreatif memang sangat penting, terutama untuk UMKM seperti “Dapur Ivadora” yang memiliki produk berkualitas namun belum mendapatkan eksposur yang memadai. Inovasi dalam strategi pemasaran, terutama melalui media sosial, dapat menjadi kunci untuk meningkatkan jangkauan dan menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, pelatihan dalam digitalisasi dan pemasaran online bisa sangat membantu para pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital guna memperluas pasar mereka.
Dengan demikian, produk kue basah “Dapur Ivadora” dapat dikenal lebih luas dan bersaing dengan produk lainnya di pasar yang lebih besar. Salah satu bentuk yang kami lakukan adalah melakukan design banner, label sticker hingga penambahan lokasi kue di Google Maps. Hal ini diharapkan dapat membantu Dapur Ivadora dalam dikenal lebih luas dan lokasi mudah dijangkau oleh para calon pembeli. Untuk mewujudkan perekonomian yang berkesinambungan dan berkelanjutan, Desa Trangsan berfokus pada promosi produk kue “Dapur Ivadora” melalui digitalisasi.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UMKM dan, pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan teknologi digital, “Dapur Ivadora” dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saingnya di industri kreatif.