Karanganyar, 28 Agustus 2024 – Dikutip dari mutiarabunda.com , Menurut The National for the Education of young Children (NAEYC) Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) adalah Pendidikan yang ditujukan kepada anak usia 0 sampai 8 tahun yang mendapatkan layanan PAUD dan sekolah dasar kelas awal, yang mana pada masa ini disebut juga masa golden age, dimana pada masa ini kemampuan otak anak dalam berpikir berkembang pesat hingga mencapai 80%. Hal ini menjadi dasar utama mengapa pentingnya Pendidikan untuk anak usia dini, sebagaimana tahap-tahap perkembangan anak terdapat enam aspek perkembangan yang dapat di stimulasi dalam Pendidikan anak usia dini yaitu aspek perkembangan nilai moral dan agama, fisik motorik, Bahasa, sosial emosional, kognitif dan aspek perkembangan seni.
Mengacu pada Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guru perlu memahami tentang pendekatan saintifik agar guru dapat memilih pendekatan pembelajaran yang paling sesuai dengan cara belajar anak. Ada beberapa prinsip pembelajaran pada Anak Usia Dini. Salah satunya adalah belajar dengan bermain, yang mana merupakan Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain sehingga dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Selain itu, prinsip pembelajaran pada Anak Usia Dini selanjutnya adalah berpusat pada anak. Anak diberi kesempatan untuk mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan serta mengalami sendiri. Dengan demikian, anak berperan sebagai pusat pembelajaran.
Dua prinsip ini menjadi landasan kuat kegiatan belajar mengajar yang mahasiswa KKN-MAs Kelompok 105 lakukan di Desa Genengan. Menyesuaikan dengan tema ‘Stunting Menurun’, maka kami melakukan edukasi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna yang ditargetkan pada Anak Usia Dini. Edukasi ini kami lakukan pada 3 Taman Kanak-kanak di Desa Genengan, yaitu TK Genengan 01, TK Genengan 02, dan KB Aisyiyah secara bergiliran. Kegiatan dimulai dengan pengenalan Makanan 4 Sehat 5 Sempurna yang dipimpin oleh rekan kami, Shofiy, kemudian dilanjutkan dengan praktik makanan sehat. Praktik makanan sehat yang kami ambil contoh adalah memakan buah-buahan, yang mana buah-buahan ini merupakan sumber berbagai vitamin (Vit A, B, B1, B6, C), mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam buah-buahan berperan sebagai anti oksidan yang dibutuhkan oleh tubuh anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Selain edukasi dan praktik makanan sehat, kami juga memberikan pembelajaran motorik halus pada anak-anak dengan menggunting dan menempel makanan sehat dan tidak sehat yang telah disediakan.
Pembelajaran diakhiri dengan praktik makanan sehat kembali, berupa bekal yang telah dibawa anak-anak dari rumah, yang sebelumnya telah dikomunikasikan bersama orangtua. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sebagaimana peran orangtua, guru, dan mahasiswa KKN-MAs yang kompak dalam melaksanakan edukasi ini. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran yang bermakna dan menjadi awal pembiasaan yang baik bagi anak-anak serta dapat mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat untuk perkembangan optimal anak-anak kedepannya.
(Kelompok 105 – Desa Genengan/Shofiyatul Qulub)