ums.ac.id, SOLO – Final Festival Handai Indonesia 2024 telah sukses digelar di pulau Bali, merayakan bakat dan budaya dari berbagai penjuru dunia. Acara yang berlangsung dari tanggal 25-31 Agustus 2024 ini menampilkan 105 peserta dari 44 negara yang bersaing dalam berbagai kategori kompetisi.
Final Festival ini menyoroti berbagai keahlian dengan kategori lomba yang meliputi Bernyanyi, Bersurat, Berpantun, Membawakan Reportase, Berpidato, Bercerita, dan Berpuisi. Para peserta menunjukkan kemampuan luar biasa dan dedikasi mereka dalam mempertunjukkan kebudayaan dan bahasa Indonesia ke tingkat global.
Khususnya, tujuh dari 105 peserta yang berhasil melaju ke babak final merupakan mahasiswa internasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang telah mengikuti program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diadakan oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan UniversitasLembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Universitas (LBIPU). Keikutsertaan mereka menegaskan komitmen UMS dalam mendukung pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia di tingkat internasional.
BACA JUGA Balai Bahasa Jateng Gandeng UMS Jadi Tuan Rumah Forum Ilmiah, Diskusikan Pembelajaran BIPA
Dari 21 pemenang yang terpilih, salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Miss Nuro Sabuela, seorang mahasiswa BIPA Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) UMS asal Thailand. Nuro berhasil meraih Peserta Terbaik II kategori Membawakan Reportase.
“Alhamdulillah, 1 dari 7 mahasiswa BIPA LBIPU-BKUI UMS yang maju Babak Final Festival Handai Indonesia 2024 di Bali dinobatkan menjadi peserta terbaik Lomba Membawakan Reportase. Terima kasih kepada Bapa dan Ibu pengajar atas bimbingannya. Buat bu Laili dan mbak Sri yang secara khusus mengawal membimbing di kampus luring sampai di Bali dgn zoom. Semoga barokhah untuk mahasiswa, UMS, dan kita semua. Aamiin,” ungkap Dr. Dwi Haryanti, M.Hum., selaku Kepala LBIPU UMS, Sabtu (31/8).
Dia menambahkan, Festival Handai Indonesia 2024 tidak hanya sebagai ajang kompetisi tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan pertukaran budaya dan mempererat hubungan antarbangsa melalui seni dan bahasa.
“Keberhasilan Nuro adalah cerminan dari kualitas pendidikan yang diterima di UMS serta potensi besar yang dimiliki oleh peserta internasional dalam ajang ini,” tuturnya.
Nuro Sabuela yang merupakan mahasiswa asal Thailand ini mengaku sangat menyukai untuk membuat video atau vlog sehingga pada festival Handai ini dia memilih kategori Membawakan Reportase. Meskipun pada awalnya menilai bahwa Vlog dan reportase hampir sama, tetapi menurutnya reportase ternyata lebih rumit dan lebih formal.
“Tetapi dengan rasa yang ingin membuatnya saya pikir ini sebagai hal yang sangat challenge buat saya apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kalau saya bisa membuatnya itu sangat menjadi bukti yang besar dalam kefasihan bahasa Indonesia saya,” ujar Nuro dengan kefasihan berbahasa Indonesianya.
Dia merasa sangat bangga dan senang karena telah memilih lomba Membawakan Reportase yang pada akhirnya menghantarkannya pada Juara Terbaik II.
Untuk persiapan lomba ini, dia telah menyiapkannya sejak bulan Mei. Beberapa waktu dia tidak sempat berlatih karena mengikuti berbagai kegiatan summer camp.
Akan tetapi, pada saat menjelang pemberangkatan menuju Bali, dia berlatih dengan dosen BIPA yang mengajar bahasa Indonesia sekitar 2 minggu. Dipa Nugraha merupakan dosen pembimbing Tim UMS di Festival Handai.
Pada lomba Membawakan Reportase, topik yang perlu diangkat adalah menjaga lingkungan alam. Nuro sempat berdiskusi dengan dosen BIPA untu menentukan pembahasannya.
“Terakhir saya memutuskan untuk memilih di Waduk cengklik karena tempat ini yang paling dekat dengan tempat saya. Judulnya adalah Keindahan Waduk Cengklik di Bawah Ancaman Eceng Gondok dan Sampah,” kata mahasiswa asal Thailand itu.
Dia merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan pengalaman yang sangat indah luar biasa. Menurutnya, Festival Handai ini tidak hanya mengikuti lomba saja tetapi juga bisa mengenal banyak orang.
“Hal yang sangat jelas ketika saya ikut lomba ini adalah bahasa Indonesia semakin mendunia karena banyak orang yang sangat pintar dengan menggunakan bahasa yang indah. Saya sebagai orang asing sangat bangga dengan rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Sri&Maysali/Humas)