Karanganyar, 29 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MAs Kelompok 92 telah berhasil menciptakan makanan pencegah stunting berbahan dasar hasil bumi, yaitu singkong dan pisang, dengan mengolahnya menjadi pisang nugget dan bola-bola singkong di Kecamatan Jatiyoso pada tanggal 29 Agustus 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting, terutama bagi anak-anak. Mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 mengadakan pelatihan memasak yang melibatkan ibu-ibu dan remaja di desa, sehingga mereka dapat belajar cara mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang bergizi.
“Kami ingin memberikan alternatif makanan sehat yang mudah dibuat dari bahan lokal. Dengan mengolah singkong dan pisang, kami berharap bisa membantu mengurangi risiko stunting di kalangan anak-anak,” ungkap Dimaz Saputra, Ketua Tim KKN MAs Kelompok 92.
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan cara membuat pisang nugget yang renyah dan bola-bola singkong yang lezat. Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan nilai gizi dari kedua makanan tersebut, serta manfaatnya bagi kesehatan, terutama dalam mendukung pertumbuhan anak.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Ibu Tuti, salah satu peserta pelatihan, menyatakan, “Saya senang bisa belajar cara baru mengolah singkong dan pisang. Ini sangat bermanfaat untuk keluarga saya dan anak-anak.”
Selain pelatihan memasak, mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 juga memberikan informasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang untuk mencegah stunting. Mereka membagikan brosur yang berisi panduan nutrisi serta resep-resep sederhana yang dapat dipraktikkan di rumah.
Kepala Desa Jatiyoso, Bapak Supriyadi, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Inisiatif mahasiswa KKN ini sangat penting bagi kesehatan anak-anak di desa kami. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.
Keberhasilan mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 dalam menciptakan makanan pencegah stunting ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan dan gizi, serta memanfaatkan sumber daya lokal dalam memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi.
[Tim KKN MAs Kelompok 92/Desa Petung]