ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Research Management Center (RMC) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan yogurt rempah sebagai inovasi mengubah susu sapi dan hasil dari tanaman Kebun Gizi menjadi produk yang dapat meningkatkan kesehatan serta perekonomian warga.
Yogurt dipilih sebagai inovasi produk dikarenakan kaya akan nutrisi, kalsium, vitamin D, dan protein yang dimana sangat bagus untuk tumbuh kembang anak, sehingga dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi untuk ibu dan anak.
“Di samping itu yogurt juga mengandung probiotik yang bagus untuk pencernaan, dan juga adanya temulawak supaya menambah nafsu makan. Hal Ini diinisiasi dengan masalah risiko stunting yang dimiliki Desa Wates,” ujar Najwa Azzah, salah satu Tim PPK Ormawa RMC, Selasa (17/9).
Kabupaten Boyolali sendiri, lanjutnya, menjadi penghasil susu terbesar khususnya di Jawa Tengah serta demografi Desa Wates sendiri merupakan warga yang memiliki ternak sapi paling banyak.
Kegiatan pembuatan yogurt ini dilaksanakan selama 1 hari pada Rabu, (11/9) di Rumah Ketua RT 3, Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Kegiatan pelatihan pembuatan yogurt ini juga diikuti oleh ibu – ibu PKK RT 3 di DesaWates.
“Inovasi yang dibawakan bagus, karena diajarkan tiap RT dan praktik langsung jadi lebih paham. Buatnya juga mudah, rasanya juga lebih enak karena ditambah rempah jadi anak – anak suka, apalagi yang dikasih buah alpukat,” ucap Bu Titik, salah satu ibu PKK RT 03.
Proses pembuatan yogurt dari Tim PPK Ormawa Research Management Center dan ibu – ibu PKK Desa Wates mendapatkan antusias dari warga Desa Wates dan diharapkan dapat menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Harapannya dengan pelatihan pembuatan yoghurt ibu – ibu PKK dapat mengetahui produk kekinian yang dapat meningkatkan nutrisi ibu serta dapat untuk sumber pemasukan,” ujar Insyiroh, selaku Ketua Tim PPKO RMC. (Maysali/Humas)