Karanganyar – Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyebutkan, bahwasanya masih banyak anak di daerah tersebut mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat stunting, yang hingga kini masih menjadi masalah utama di Indonesia. Kondisi ini mencerminkan betapa seriusnya permasalahan stunting di negeri ini, yang memerlukan penanganan yang lebih intensif dan efektif.
Menanggapi permasalahan ini, Tim Kelompok 142 KKN Mahasiswa Muhammadiyah Aisyiyah (MAS) 2024 berupaya melakukan penanggulangan stunting pada tanggal 22 Agustus 2024 di Desa Berjo, khususnya di Dusun Tagung. Dalam pengamatan mereka, masih terdapat lima anak di dusun tersebut yang mengalami stunting. Oleh karena itu, kelompok ini berinisiatif melakukan inovasi baru dalam program KKN mereka untuk membantu mengatasi stunting di masyarakat setempat.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah produk makanan yang lezat dari bahan alami agar dapat dinikmati oleh kalangan anak-anak juga, yaitu puding daun kelor.
Daun kelor dipilih karena berdasarkan penelitian, seluruh bagian dari tanaman ini kaya akan vitamin dan mineral, seperti potasium, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan zat besi, yang sangat dibutuhkan oleh penderita stunting. Selain itu, daun kelor juga mudah didapatkan dan dapat menjadi sumber nutrisi yang murah bagi masyarakat karena dapat mudah dijumpai.
Tujuan dari diperkenalkanya Puding dari daun kelor sebagai bagian dari inovasi untuk dapat memberikan makanan bergizi seimbang yang dapat diterima oleh anak-anak. Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk membangun kebiasaan makan yang baik sejak dini, yang diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting.
Program pengenalan puding daun kelor yang diadakan di rumah Bidan Ibu Nini, Dusun Tanggung, berjalan dengan sukses. Sekitar 60 ibu-ibu hadir dalam kegiatan ini dan antusias mencoba resep “puding daun kelor.” Respons positif juga datang dari Pak RT yang turut hadir dalam acara tersebut. Selain memperkenalkan pudding daun kelor, Tim KKN MAS 142 juga mengadakan sosialisasi kepada ibu-ibu mengenai pentingnya asupan nutrisi yang seimbang.
Mereka berharap, dengan adanya sosialisasi ini dan diperkenalkannya puding daun kelor, angka stunting di Dusun Tangung dapat berkurang, serta masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan yang dimulai dengan pemenuhan gizi yang seimbang sejak dini.
(TIM KKN MAS KELOMPOK 142 DESA BERJO)