ums.ac.id, SURAKARTA – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMP PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses menyelenggarakan pelatihan pembuatan kompos untuk masyarakat Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.
Kegiatan itu bertempat di Pojok Zwaste, sebuah area khusus yang difungsikan sebagai pusat pengelolaan sampah berbasis masyarakat, diikuti oleh puluhan warga Desa Manjung yang memiliki ketertarikan dalam pengelolaan limbah organik.
Ketua PPK Ormawa HMP PGSD FKIP UMS, Fauzul Muttaqin mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pemberian pelatihan, tetapi juga dapat menjadi langkah awal untuk membentuk Desa Manjung sebagai desa percontohan dalam pengelolaan lingkungan.
“Kami berharap ilmu yang diperoleh hari ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga desa ini bisa lebih ramah lingkungan dan mandiri dalam pengelolaan sampahnya,” ujarnya saat ditemui Minggu, (1/9).
BACA JUGA PPK Ormawa IMM FKIP UMS Gelar Pojok Literasi ‘Fun Parenting’ di Desa Tlingsing, Klaten
Antusiasme masyarakat terlihat jelas sejak awal acara, di mana masyarakat berkumpul untuk mendengarkan materi dari narasumber ahli, Dr. Anatri Desstya, S.T., M.Pd., sebagai bentuk dukungan dari perguruan tinggi untuk tim pelaksana PPK Ormawa.
Dalam sesi pelatihan, Anatri menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah organik melalui pembuatan kompos.
“Sampah organik yang diolah menjadi kompos tidak hanya dapat memberikan manfaat ekologis, tetapi juga bernilai ekonomis bagi masyarakat,” papar Anatri.
Dalam pemaparan materi, Anatri menjelaskan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan sehari-hari, mulai dari pemilahan bahan baku, penentuan rasio bahan hijau dan coklat, pengaturan kelembapan, hingga tahap akhir berupa pengemasan dan aplikasi kompos pada lahan pertanian atau pekarangan rumah.
Pelatihan ini mendapatkan apresiasi yang positif dari warga Desa Manjung. Mereka merasa mendapatkan ilmu baru yang sangat berguna, terutama dalam menghadapi masalah sampah yang kerap menjadi permasalahan di desa.
Pelatihan yang dilaksanakan pada Sabtu, (17/8) itu menjadi bagian dari upaya mahasiswa UMS dalam mengabdikan diri kepada masyarakat dan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi pemimpin masa depan yang cerdas secara akademis, tetapi juga peduli dan berkontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan di sekitarnya. (Yusuf/Humas)