PPK Ormawa IMM Al-Ghozali UMS Dukung Kesehatan Mental, Gelar Psikoedukasi “Bye Bye Insecurities”

ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Ghozali Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali melakukan pengabdian di bidang kesehatan mental dengan mengadakan Psikoedukasi.

Kegiatan yang dilakukan pada Sabtu, (31/8) membawakan tema “Bye Bye Insecurities” kepada Remaja Desa Kebongulo, Boyolali. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja dalam memahami pentingnya kesahatan mental.

Psikoedukasi ini mengundang Intan Larasati Marshanova dan Asyifa Adzkia Haqiqi yang merupakan mahasiswa Psikologi UMS menjadi pemateri mengenai kesehatan mental.

“Insecure adalah perasaan cemas, ragu atau kurang percaya diri untuk melakukan sesuatu,” ujar Intan.

Dalam materi tersebut, pemateri menyampaikan cara mengatasi perasaan insecure, di antaranya yakni: a.) Tidak terlalu memikirkan ucapan buruk orang lain (memfilter ucapan orang lain) dan ketika mendapatkan ucapan buruk jangan terlalu dipikirkan, b.) Memberikan afirmasi kepada diri sendiri misalnya ketika beranjak tidur memberikan kata positif “terima kasih diriku telah berjuang di hari ini, semangat untuk menjalani hari esok, c.) Menyadari bahwa manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang kita punya, tetapi kita harus menggali kelebihan yang kita miliki.

BACA JUGA Tingkatkan Sanitasi Yang Layak, Tim PPK Ormawa HMP PGSD UMS Bangun Jamban

“Berusaha menerima dan memperbaiki kekurangan diri, jadi ketika kita sudah menyadari apa kekurangan diri kita maka terima dengan lapang dada dan perbaiki diri menjadi lebih baik. Percaya bahwa diri kita berharga, lebih ke meyakinkan diri bahwa diri kita ini berharga karena pada masa remaja ini kebanyakan orang merasa jika diri kita kurang berharga sehingga mereka stres,” tambah Intan.

Selama penyampaian materi para remaja aktif berinteraksi serta bertanya dengan Tim. Sabila salah satu peserta Psikoedukasi bertanya “apakah sesesorang yang sedang merasa gagal tidak boleh untuk insecure?” yang selanjutnya dijawab oleh Asyifa selaku pemateri.

“Insecure itu boleh, tapi harus punya cara untuk mengatasi insecure, harus ada aksinya,” ungkapnya.

Asyifa juga berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan kepercayaan diri pada remaja. (Maysali/Humas)