ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhmmadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pelatihan lanjutan dan peluncuran aplikasi SAHABAT LAPAS MU sebagai kegiatan peningkatan keterampilan fasilitator pendamping Warga Binaan Pemasyarakatan Wanita Rutan Kelas IIB Boyolali.
Kegiatan pertama telah terselenggara FGD pada 25 Agustus 2024. Sekitar 40 pengurus Majlis Tabligh dan Ketarjihan PDA dan PCA se-Kabupaten Boyolali terlibat dalam pengabdian masyarakat ini.
Ketua Tim PkM UMS, Ayu Khoirotul Umaroh, SKM., MKM., mengawali kegiatan dengan demo aplikasi SAHABAT LAPAS MU yang menyuguhkan kemudahan akses materi Keagamaan, Kesehatan, dan Keterampilan untuk diajarkan kepada warga binaan.
“Selain itu, aplikasi juga memungkinkan pengguna menuliskan logbook sebagai rekam kegiatan,” terang Ayu, Selasa, (24/9).
Ayu berharap, kedepan aplikasi ini mampu meleburkan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan dari fasilitator pendamping lapas wanita.
“Siapa pun yang bertugas untuk pendampingan dan kapan pun jadwalnya akan siap karena referensi materi dan metode pendampingan sudah tertera di aplikasi, tinggal dipilih dan dibaca,” ujar Ayu.
Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua PDA Kabupaten Boyolali, Hj. Fatimah dan Sri Hartati, S.Ag., memberikan sambutan. Komitmen dan sinergi dari Tim PkM dan Pimpinan PDA Kab. Boyolali menjadi modal utama dalam pengabdian masyarakat ini.
“Semoga Ibu-Ibu hadir dengan penuh keikhlasan dalam menuntut ilmu, sehingga hatinya plong, mudah menerima kebaikan,” terang Sri Hartati dalam sambutannya.
Keseruan kegiatan tampak terlihat dari pertanyaan peserta dan ekspresi antusias yang mereka tunjukkan. Pelatihan ini menganut model pembelajaran orang dewasa, di mana peserta lebih banyak berperan dalam kegiatan dengan melibatkan pengalaman-pengalamannya. Peserta dibagi menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok keagamaan, 3 kelompok kesehatan, dan 3 kelompok ice breaking.
Fasilitator memandu kelompok untuk melakukan Roleplay Edukasi materi keagamaan dan kesehatan dari salah satu materi yang ada di aplikasi. Selain itu, beberapa ice breaking dipimpin oleh peserta untuk penyegaran suasana. Kegiatan selanjutnya adalah membuat kreasi yang berdaya jual. Masing-masing kelompok membuat kreasi bunga dari kawat bulu, ronce manik-manik untuk gelang dan kalung, serta bros mini yang elegan. Kegiatan diakhiri dengan sesi materi Pembuatan Press Release dan peserta telah berhasil publikasi.
“Alhamdulillah sangat membantu sekali dalam menyampaikan materi sehingga dapat menambah wawasan dan keilmuan tentang berbagai materi pengisian di lapas,” ujar salah satu peserta.
Semoga, tambah peserta lain, ke depannya agar setiap 4 bulan atau 6 bulan diadakan penyegaran kembali sekaligus evaluasi program yang sudah dilaksanakan. (Yusuf/Humas)