ums.ac.id, PABELAN-Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Tlawong tentang TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman obat herbal, Kelompok Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar sosialisasi Asman Toga dan Tanaman Obat Herbal.
“Warga perlu memahami manfaat tanaman obat keluarga dan herbal,” papar Dr.,apt., Arifah Sri Wahyuni, M.Sc., dosen Farmasi UMS, Minggu (9/10/22).
Sosialisasi ke warga Desa Tlawong sendiri sudah berlangsung pada Sabtu,(10/9/22) yang bertempat di Balai Desa Tlawong Kecamatan Sawit, Boyolali. Bersama kelompok Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Universitas Muhammadiyah Surakarta yang didukung pemerintah desa untuk menyelenggarakan sosialisasi Asman Toga dan Tanaman obat herbal.
Dalam acara ini tim PPK Ormawa mengundang Dr. apt. Arifah Sri Wahyuni, M.Sc. dan apt. Andi Suhendi, M.Sc. yang berlatar belakang sebagai dosen Fakultas Farmasi UMS. Pemateri mengajak masyarakat untuk memanfaatkan tanaman yang ada disekitar untuk pengobatan. Kegiatan sosialisasi asman TOGA dan tanaman obat herbal ini dihadir oleh beberapa staf pemerintah desa dan tokoh masyarakat.
“Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti acara sosialisasi ini,” kata Andi Suhendi M.Sc dosen Farmasi UMS yg juga memberikan materi pelatihan.
Sebelum penyampaian materi, lanjut dia, masyarakat Desa Tlawong diberikan beberapa soal pretest terlebih dahulu terkait TOGA dan tanaman herbal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar pengetahuan masyarakat terkait tanaman di sekitar yang berpotensi digunakan sebagai obat.
Pembimbing Tim PPK Ormawa, Dr. apt. Arifah Sri Wahyuni, M.Sc berharap sosialisasi Toga dapat mengedukasi masyarakat.
“Semoga dengan dilaksanakannya sosialisasi oleh tim PPK Ormawa ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pengobatan dari TOGA dan tanaman herbal,” katanya.
Pada bagian lain, Joko Tri Wijiyanto selaku Kepala Desa Tlawong berharap kehadiran Tim PPK Ormawa UMS, bisa memberikan manfaat lebih bagi warga desanya. “Dengan adanya sosialisasi ini, saya harap lahan TOGA Desa Tlawong dapat berkembang,” katanya.
Seperti yang kita ketahui pada saat ini banyak sekali permasalahan kesehatan yang muncul di masyarakat. Namun, lanjutnya, tidak semua keluhan harus diobati dengan obat kimiawi, banyak tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan. Keluhan ringan seperti pegal linu, batuk, flu, masuk angin dan masih banyak lagi dapat diatasi secara mandiri menggunakan TOGA maupun obat herbal.
Sehingga masyarakat mengetahui bagaimana cara membuat ramuan dari beberapa TOGA dan obat herbal yang mudah ditemukan di sekitar sebagai pengobatan dengan keluhan yang ringan. Hal ini tentunya sangat menguntungkan masyrakat karena tidak perlu mengeluarkan dana untuk pengobatan.
Ada banyak sekali TOGA yang dapat kita temukan di sekitar kita. Contohnya seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak, daun sirih dan masih banyak lagi. Namun, masih banyak masyarakat belum tau bagaimana cara pengolahan TOGA sebagai obat. Oleh karena itu, pada kegiatan ini dipaparkan bagian tumbuhan manakah dari TOGA yang mampu dijadikan obat dan bagaimana formula yang baik untuk pengobatan.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Masyarakat Desa Tlawong sangat aktif bertanya terkait materi yang disampaikan oleh Arifah Sri Wahyuni, dan Andi Suhendi, sebelum acara diakhiri, dilakukan pembentukan kelompok penanggung jawab Asman TOGA yang berisi ibu-ibu PKK. Pembentukan tim penanggung jawab ini bertujuan untuk merawat lahan TOGA di desa Tlawong yang sudah ada sebelumnya agar lebih berkembang.
Selain itu dilakukan juga serah terima modul TOGA yang disusun oleh tim PPK Ormawa Kepada Kepala Desa Tlawong, Joko Tri Wijiyanto. Modul berisi informasi-informasi TOGA yang dapat dijadikan pilihan untuk pengobatan dan cara pengolahannya. (humas)