ums.ac.id, SOLO – Dalam rangka menyongsong Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Panitia Muktamar menyelenggarakan acara Tabligh Akbar, dengan menghadirkan narasumber Ust. Adi Hidayat. Lc., MA., yang dilaksanakan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (08/10/22).
Ust., Adi Hidayat atau yang dikenal sebagai UAH ini sebelumnya melihat kondisi terlebih dahulu, apakah kita sebagai kader Muhammadiyah sudah bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah itu sendiri.
“Perlu di ingat bahwa pendiri persyarikatan yang memiliki nama KH., Ahmad Dahlan pun memberi nama organisasi ini ‘Muhammadiyah’, bukan atas namanya ‘Ahmadiyah’, dimana Ahmad Dahlan merupakan keturunan langsung yang tidak ada perbedaan pendapat dengan nabi Muhammad SAW,” paparnya.
Menurutnya, selain itu Persyarikatan Muhammadiyah juga turut andil dalam pembentukan serta kelahiran Republik Indonesia (RI).
“Jadi kader Muhammadiyah itu diberi kesempatan secara terbuka, dapat mengabdi di setiap bidang tanpa sekat dan tanpa batasan,” tambahnya.
Ust., Adi Hidayat mengungkapkan bahwa sebagai warga persyarikatan hendaknya tidak sebatas melakukan ibadah ritual, namun dalam hal kemuliaan sosial sehingga ada dampak bagi lingkungannya.
“Di mana dalam Muhammadiyah banyak dikaji yakni teologi Al-Maun, ilmu amali amal ilmi. Impelementasi ritual itu terhadap sosial, harus ada dampaknya manfaat dan maslahat bagi persyarikatan dan lingkungan sekitar.
Ust., Adi Hidayat juga menanyakan kepada peserta Tabligh Akbar, benarkah niat kita di Muhammadiyah ini?. Jangan-jangan kita sudah lama di Muhammadiyah tapi tidak benar-benar mengerti dengan Muhammadiyah.
“Ingat pesan KH Ahmad Dahlan yaitu Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Kemudian sudah belum pimpinan yang ada di Persyarikatan ini mengenalkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, dia berpesan untuk Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang akan dilaksanakan bulan depan dapat menyambutnya dengan gembira dan suka cita.
“Sambut Muktamar, siaplah mengamalkalkan amanat yang diputuskan di Muktamar kelak. Semoga Muktamar nanti dapat menghasilkan kemuliaan,” pungkasnya. (Fika/Humas)