ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memboyong Gold Medal dan Silver Medal pada ajang 6th World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di Mahsa University, Selangor, Malaysia.
Tim yang mendapatkan Gold Medal beranggotakan Salsabila Saufia Aura Sadin, Samiyem, dan Mayka Aura An Nabila dengan JUDUL “DISTROPHIS Best Education Center and Program Home Solution”.
Sedangkan peraih Silver Medal mengambil topik “Development of START as a Rehabilitative Tool for Improves Coordination, Motor, Hand Muscle Strength in Post-Stroke Patients” dengan anggota: Samiyem, Muhammad Azka Nian, Taqiyyah Nurul ‘Azzah, Nadya Umami Komalasari dan Syazana Zahra Umardi.
Ketua Tim, Samiyem mengungkapkan dalam ajang perlombaan ini ada dua tim yang berangkat dan Alhamdulillah dua-duanya mendapatkan prestasi.
“Untuk proses perlombaannya, ada opening ceremony kemudian ada sesi expo, di mana nanti ada penilaian dan penjurian. Total peserta yang mengikuti kompetisi ini sebanyak 55 peserta dari 15 negara,” ungkap Mahasiswa Fisioterapi angkatan 2022 itu Selasa, (1/10).
Kemudian, Samiyem juga menyampaikan banyak sekali pengalaman yang didapatkan. Seperti membuat produk yang inovatif dari disiplin ilmu bidang Fisioterapi.
“Jadi bagi kita ini cukup menantang, bagaimana cara kami untuk bisa memfasilitasi jasa kami langsung ke pasien. Kemudian pengalaman yang tidak terlupakan juga, ketika bertemu dengan peneliti dari berbagai negara,” tambah Samiyem yang juga Ketua Umum terpilih Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FIK UMS 2024/2025.
Selain itu, dalam kompetisi ini yang menjadi penting adalah cara menyampaikan keunggulan atau nilai yang dimiliki kepada dewan juri atas inovasi yang telah dilakukan.
Samiyem mengungkapkan, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing. Jadi betul-betul diarahkan bagaimana membuat paper hasil inovasi yang baik. Dukungan juga diberikan oleh prodi, fakultas maupun universitas.
“Di Malaysia kita juga Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) yang ada di sana,” ujarnya.
Dosen Pembimbing, Arif Pristianto, S.Ft.Ft.,Ftr., M.Fis., mengungungkapkan bahwa FIK UMS mencoba untuk mendorong mahasiswa untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Jadi memang kita betul-betul mendorong mereka untuk merasakan iklim kompetisi terutama internasional itu seperti apa, sehingga mereka dapat pengalaman, dan relasi skala global,” ujar Dosen UMS itu.
Menurutnya, memang dari awal sudah dilakukan identifikasi mahasiswa yang memiliki potensi dari semenjak mahasiswa baru, kemudian dilakukan pendampingan agar mahasiswa dapat mengembangkan secara maksimal prestasi akademik maupun non-akademik yang dimiliki.
“Harapan kita, prestasi yang sudah didapatkan ini tidak berhenti sampai di sini saja, mereka dapat mengembangkan dan melanjutkan inovasi-inovasi kejuaraan lain dan tidak hanya putus sampai di mereka saja. Istilahnya mereka juga dapat mencari penerus, sehingga ada regenerasi yang baik,” paparnya.
Arif Pristianto menegaskan bahwa UMS itu jangan hanya jago di level nasional saja, tetapi juga dapat mengharumkan nama kampus di kancah global.
“Beberapa dari mereka malah mendapatkan jejaring untuk studi lanjut di beberapa negara, seperti Thailand dan sebagainya. Sehingga mereka mendapatkan insight untuk melanjutkan studi di luar negeri,” pungkasnya. (Fika/Humas)