ums.ac.id, SURAKARTA – Dalam sebuah sesi diskusi mengenai branding, narasumber menyampaikan poin-poin penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kelas internasional, khususnya yang mengambil jurusan branding.
Dia menekankan bahwa branding bukan sekadar menciptakan karakter dan nilai, tetapi juga membangun kepercayaan dan identitas yang membedakan suatu produk atau layanan.
“Pesan saya untuk mahasiswa UMS adalah, kita bisa mendapatkan banyak ilmu dari manapun, jadi jangan hanya belajar di dalam kelas,” ujar Fasichah Tia Nur, M.I.Kom, Senin, (14/10) di Yi Cha Cha Hotpot & Cafe.
Praktisi Branding itu, mendorong mahasiswa untuk aktif mencari ilmu di luar lingkungan akademis. Belajarlah dari berbagai sumber, tidak hanya dari teks dan kuliah, tetapi juga dari pengalaman langsung di dunia nyata.
Vava, nama panggilan Fasichah tersebut juga menyoroti pentingnya mengamati berbagai usaha kuliner dan kegiatan di luar kelas.
“Saat ini banyak tempat usaha kuliner yang menarik dan bisa menjadi sumber inspirasi. Kegiatan dan event-event yang ada juga dapat memberikan wawasan yang berharga,” tambah pengelola Yi Cha Cha itu. Yi Cha Cha, merupakan kafe favorit keluarga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabumi Raka itu.
Perempuan energik itu, menekankan agar mahasiswa belajar dari hal-hal yang mereka cintai dan minati. “Apa yang kita datangi dan nikmati setiap hari pasti akan berdampak pada kita,” ujarnya, menutup diskusi dengan harapan agar mahasiswa tidak hanya terpaku pada pembelajaran di kelas, tetapi juga aktif mengeksplorasi ilmu di luar sana.
Dengan semangat dan motivasi, narasumber tersebut mengajak mahasiswa untuk menjadikan pengalaman belajar mereka lebih kaya dan bermanfaat.
Mahasiswa asing UMS asal Zimbabwe Panashe Ndlovu, seorang mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), berbagi pengalaman menariknya selama mengikuti program yang memadukan teori dan praktik dalam branding.
Dalam sebuah wawancara, Panashe menjelaskan betapa pentingnya detail kecil dalam menciptakan perbedaan yang signifikan dalam branding.
“Program ini memberi saya perspektif yang lebih mendalam tentang branding, terutama dalam menerjemahkan nilai-nilai menjadi layanan yang diberikan,” kata Mahasiswa Ilkom.
Dia juga mengemukakan pertanyaan penting selama diskusi, yaitu bagaimana cara mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut melalui layanan yang ditawarkan.
Dengan semangat dan antusiasme, Kay mengungkapkan harapannya untuk terus belajar dan menghadapi tantangan di masa depan, menjadikan pengalamannya di UMS semakin berharga.
Budi Santoso, dosen FKI UMS yang mendampingi kegiatan itu berharap mahasiswanya punya pengalaman di luar kelas dan bisa memanfaatkan ilmu Branding dalam kehidupan nyata. (Fika/Humas)