Bicara Gagasan Perubahan, Anies Baswedan Tegaskan Bahwa Institusi Negara Bekerja untuk Kepentingan Publik

ums.ac.id, SURAKARTA – Menuju kontestasi politik 2024, Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan gagasannya, pada orasi kebangsaan yang dilaksanakan di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Anies mengungkapkan, ketika bangsa Indonesia menginginkan perubahan, tentu memiliki berbagai tantangan yang bermunculan. Kalau ingin membumikan gagasan perubahan, harus menghadapi persoalan bersama-sama.

“Kalau ingin hidupnya enak, ikut saja rombongan dengan kondisi hari ini, pasti nyaman. Terlepas dari berbagai tulisan yang beredar di media, saya lebih memikirkan tentang apa yang nanti para sejarawan akan menuliskan tentang Indonesia di masa depan dan apa yang nanti akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT,” tegas Anies.

Menurutnya, mau seperti apapun media membolak-balikkan kiprahnya, biar rakyat yang menilai itu.

“Dalam berbicara gagasan perubahan, kita harus memiliki prinsip ‘kemakmuran’ karena negeri yang besar tidak boleh timpang dalam berbagai urusan. Kalau ada persoalan, harus diselesaikan dengan arahan yang jelas,” ungkap Calon Presiden itu, Sabtu (4/11) lalu.

Indonesia harus dikembalikan lagi, lanjutnya, seperti pertumbuhan yang merata, kemudian penegak hukum tidak berat sebelah.

“Dalam hukum, kita banyak banyak tugas dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum di Indonesia. Salah satunya, KPK harus menjadi kuat, siap tidak berkorupsi dan bukan tempat untuk melakukan kriminalisasi,” kata Anies Baswedan.

Hal yang tidak kalah penting, tambahnya, dalam negara demokrasi, pilarnya adalah ‘kepercayaan’. Negara dengan sistem pemerintahan non demokrasi itu bercirikan otoriter dan pilarnya adalah rasa takut. Selain itu, hal yang dapat dilihat adalah penguasa bertahan dikarenakan rakyatnya takut. Sedangkan dalam demokrasi, pemimpin atau penguasa itu dipercaya oleh rakyat.

“Masih dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin-pemimpin yang ada di negeri ini, tanda keberhasilannya adalah ketika seorang pemimpin menyampaikan pesan kemudian didengarkan oleh warganya dan mereka mengikuti apa kata pemimpinnya,” ujarnya.

Anies mengungkapkan, salah satu aspek perubahan adalah mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi negara. Institusi negara itu bekerja untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan sekelompok orang, sekelompok partai tertentu atau kepentingan keluarganya sendiri.

“Dalam orasi kebangsaan yang dilaksanakan di Solo ini, saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan perubahan. Karena perubahan tidak mungkin dikerjakan sendiri, sehingga harus dilakukan bersama-sama,” pungkasnya. (Fika/Humas)