ums.ac.id, SURAKARTA – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah melakukan riset pada bulan Oktober 2024 terkait penggunaan AI di kalangan mahasiswa dari berbagai kampus dan mendapat hasil bahwa 41,9% responden mengakui telah bergantung kepada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Berdasarkan penemuan tersebut, LPM Pabelan mencoba memberikan ruang bagi mahasiswa dan masyarakat umum melalui diskusi publik di Hall Gedung Fakultas Geografi UMS. Beberapa poin dibahas mulai dari etika penggunaan AI hingga dampak yang ditimbulkan.
Dosen Fakultas Pendidikan Teknik Informatika UMS, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd, M.Sc(ITE), ditunjuk sebagai pemantik membuka diskusi dengan mengungkapkan pandangannya terhadap AI dalam dunia pendidikan serta menunjukkan fakta-fakta penggunaan AI oleh mahasiswa.
Dosen UMS itu meyakini bahwa keberadaan buatan merupakan sebuah akselerasi perkembangan teknologi yang harus dimanfaatkan secara tepat.
“Sejatinya AI mampu mendukung proses pembelajaran mahasiswa asalkan kita memahami etika-etika yang telah ditentukan. Jangan sampai munculnya AI menimbulkan dampak negatif seperti plagiarisme,” ungkap Hardika Rabu, (20/11).
Lebih lanjut, Hardika memberikan arahan kepada mahasiswa untuk memilah, memilih, dan mengolah terlebih dahulu hasil pekerjaan dari AI. Sebab jika terlalu sering dan menganggap keluaran dari AI 100% benar, maka yang dikhawatirkan adalah ketergantungan dan mengurangi kemampuan berpikir kritis hingga menurunkan inisiatif mencari referensi secara manual.
“Tadi juga sudah dipaparkan terkait hasil riset LPM Pabelan di mana mayoritas responden merasa lebih percaya diri menyelesaikan tugas ketika menggunakan bantuan AI. Hal ini semakin menguatkan jika tidak ada penggunaan secara bijak, lambat laun kita akan bergantung dan dikendalikan AI,” ujarnya.
Pimpinan Umum LPM Pabelan, Bagas Pangestu mengemukakan, adanya diskusi publik pada Minggu, (17/11) diharapkan semakin membuka mata mahasiswa akan dampak positif dan negatif penggunaan AI. Memanfaatkan berbagai kelebihan dan menghindari hal buruk AI merupakan sebuah keahlian yang wajib dimiliki.
“AI memiliki dampak signifikan pada pekerjaan manusia, pendidikan, dan kehidupan sosial di masa depan. Pentingnya saling mengingatkan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan tinggi harus dilandasi oleh etika yang baik dan tata kelola yang aman. Peraturan tata kelola perlu diperhatikan guna memastikan teknologi AI mampu dimanfaatkan secara etis, efektif, dan efisien,” pungkas Bagas. (Fika/Zamzami/Humas)