ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberikan Pelatihan Pembuatan Kompos Hidoton di Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Tani 2, Ngasem, Colomadu, Karanganyar.
Pelatihan tersebut merupakan kegiatan pengabdian lanjutan dari kegiatan sebelumnya mengenai pemanfaatan lahan KWT dengan penanaman toga dan sayuran, kemudian berlanjut ke perawataan lahan/kebun dengan pembuatan hidroton kompos. Mitra dari tim pengabdian Prodi Pendidikan Biologi UMS ini adalah KWT (Kelompok Wanita Tani) Berkah Tani 2 yang di ketuai oleh Puji.
Potensi perkembangan lahan KWT Berkah Tani 2 Desa Ngasem yang berkembang pesat membutuhkan pendampingan dalam perawatan tanaman-tanaman yang ada di lahannya.
“Sehingga Tim P2AD Prodi Pendidikan Biologi UMS bergerak untuk membantu dengan memberikan pelatihan pembutan pupuk berupa hidroton yang tahan lama yang biasanya di gunakan untuk tanaman hidroponik,” ungkap Ketua Tim, Putri Agustina, M.Pd., Kamis, (21/11).
Tetapi, imbuhnya, ini dibuat dengan memadukan pupuk kompos dan hidroton menjadi hidroton kompos, sehingga bisa digunakan tidak hanya untuk tanaman hidroponik saja, tetapi juga tanaman darat maupun tanaman epifit.
Putri menerangkan, Hidroton adalah media tanam hidroponik terbuar dari tanah lempung yang di bentuk bulat dan dibakar yang digunakan untuk menstabilkan posisi tanaman dan membantu dalam menyimpan kadar air serta nutrisi. Ukuran dari hidroton beragam dari 2mm – 12mm.
“Hidroton kompos adalah pencampuran antara pupuk kompos dan tanah lempung yang dibentuk granul atau bulatan dan dilakukan pengeringan serta pemanasan ringan untuk menjaga kestabilan bentuk dan kualitas kompos. Penggunaan Hidroton kompos pada lahan yang marginal dapat meningkatkan kadar bahan organik tanahnya,” terang Ketua Tim.
Kegiatan ini, dibagi dalam beberapa tahapan. Mulai dari Pemberian Sosialisasi mengenai hidroton kompos baik secara pengertian, cara membuat maupun manfaatnya. Pemutaran video pembuatan hidroton kompos oleh tim pengabdian sangat memotivasi bahkan dari peserta banyak yang bertanya.
Selanjutnya, Tim P2AD mendemokan cara pembuatan kompos hidroton yang di ikuti praktek oleh warga hingga proses penyangraian hidroton kompos. Kegiatan ini masih berlangsung karena masih ada proses pengemasan hidroton dan pemanfaatan hidton kompos ke tanaman di lahan KWT.’
Peserta pelatihan sangat antusias dan semangat dalam mempraktekkan pembuatan kompos hidroton bahkan setelah demo dan praktek yang kami dampingi, mereka mencoba membuat sendiri tetapi minggu ke dua komposnya berjamur karena tidak di cek suhu dan kelembabanya akhirnya kami di hubungi untuk bisa mendapatkan solusinya.
Kegiatan pengabdian itu diharapkan dapat membuat masyarakat terampil dalam membuat kompos hidroton sendiri dan lebih bersemangat dalam merawat lahan KWT, sehingga meningkatkan hasil lahan/kebun yang dapat berdampak pada nilai ekonomis masyarakat. (Yusuf/Humas)