ums.ac.id, SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai kampus dengan tagline Mencerahkan, Unggul, Mendunia mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat internasional. Sesuai visi UMS bahwa pada tahun 2029, UMS menjadi pusat pendidikan dan pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan.
Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono, ST., MT., Ph.D., mengungkapkan tahun ini pendaftar mahasiswa dari luar negeri mengalami peningkatan yang signifikan dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya. Dari data yang masuk, sebanyak 8.456 calon mahasiswa internasional mendaftar UMS.
“Terdapat 5.482 applicant International Priority Scholarship Undergraduate Program, 2.551 applicant International Priority Scholarship Postgraduate Program, 21 applicant Darmasiswa, 283 Kemitraan Negara Berkembang, 86 Applicant Self-funded Undergraduate Program, dan 33 Self-funded Postgraduate Program,” papar Supriyono saat diwawancarai pada Kamis, (6/6).
Kenaikan yang signifikan tiap tahun ini merupakan buah hasil dari strategi yang dilakukan oleh UMS, mulai dari pengelolaan media sosial, website, dan penyebaran brosur-brosur ke kedutaan asing.
“Tetapi faktor mana yang paling berpengaruh ini belum dikaji lebih lanjut, strategi yang paling efektif digunakan dalam menarik mahasiswa internasional kuliah di UMS,” tegasnya.
Setelah ini, lanjutnya, para pendaftar akan melalui proses seleksi-seleksi, mulai dari dokumen, membuat essai dan yang terakhir seleksi wawancara.
“Hal ini menunjukkan eksistensi UMS yang memang sudah mendunia, sehingga kampus kita dikenal masyarakat dunia. Dengan jumlah ribuan pendaftar ini berarti sudah tidak diragukan lagi,” paparnya.
Dengan demikian, UMS selalu meningkatkan reputasi global, sehingga akan semakin menarik talenta-talenta asing untuk berkuliah di kampus.
Hal ini diperkuat oleh Kepala Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, Andi Dwi Bayu Bawono, SE., M.Si., Ph.D., yang mengungkapkan bahwa dari tahun ke tahun UMS selalu mengalami peningkatan peminat dari mahasiswa internasional. Dalam hal ini website juga berperan karena website UMS memiliki tiga bahasa, sehingga lebih memfasilitasi masyarakat luar negeri dalam mengenal UMS.
“Selain itu peran Humas UMS, yang mengelola sosial media seperti Twitter (saat ini X), Instagram atau sosial media lainnya juga ternyata besar pengaruhnya. Sehingga peminat mahasiswa asing selain mendaftar beasiswa, banyak juga yang mendaftar UMS secara mandiri,” ungkap Andi.
Selain itu, banyak mahasiswa asing UMS yang saat ini juga menjadi influencer, sehingga mereka menjadi corong bagi calon mahasiswa baru dari setiap negara. Jadi UMS memiliki image atau gambaran bahwa UMS merupakan kampus yang sangat ramah negara asing, bukan hanya untuk muslim tetapi juga non muslim.
“Inklusivitas UMS ini cukup menarik untuk dibahas sebetulnya, mulai dari perbedaan negara, agama, ras dan bangsa, kami tidak membeda-bedakan. Hal tersebut terlihat dari pengunjung website UMS dari berbagai negara yang memiliki statistik luar biasa hingga puluhan ribu pengunjung,” tegas Kepala BKUI UMS itu.
Sehingga ketika membahas UMS sebagai World Class University, memang tidak membedakan suku agama ras, dan kepercayaan. Mahasiswa asing ini juga banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti pembelajaran, peneltian dan pengabdian masyarakat.
“Harapannya UMS dapat menambah skema beasiswa, dan Insyaa Allah Pak Rektor, juga mendukung,” pungkasnya. (Fika/Humas)