KBIHU Muhammadiyah Jepara Napak Tilas Medan Dakwah Rasulullah

ums.ac.id, MEKAH– Kelompok bimbingan ibadah haji umroh Muhammadiyah ( KBIHUM) Jepara mengadakan kegiatan napak tilas sebagian medan dakwah Rasulullah.Selasa, 25 Juni 2024 M bertepatan dengan 18 Dzulhijjah 1445 H.

Kegiatan dipimpin oleh Aries Bastian dan Sholeha Ariyani yang kali ini didampingi Ketua kloter Mustain, 2 orang dokter Azka dan Doni serta pemandu wisata Thoyib asal Madura.

Kota Thoif tujuan perjalanan kali ini
merupakan 3 kota terbesar setelah Makkah dan Madinah di Arab Saudi dan juga kota destinasi wisata ke-2 setelah Riyad.

BACA JUGA Kembangkan Aplikasi Haji dan Umroh, UMS Jalin Kerjasama dengan UTP Malaysia

Perjalanan ditempuh kurang lebih 2 jam dari Hotel para Jamaah Haji dengan jarak 75 mill dari kota Makkah.

Diawal perjalanan Aries Bastian memberikan pengantar bahwa tujuan perjalanan ini dalam rangka lebih mengenal dari dekat kota Thoif sebagai kota tujuan dakwah Rosulullah kala itu setelah Makkah. Diharapkan pula akan menambah takwa kepada Allah Swt.

Pemandu wisata Thoyib memberikan ringkasan singkat tentang situs-situs persinggahan sejarah di kota Thoif, Kota yang sangat indah, menghijau, subur dan penataan kota yang berbeda dengan Makkah.

Yang dikatanya sangat benar saat kami memulai memasuki kota Thoif sangat terasa beda dengan kota Mekkah.

Apalagi saat kami sudah berada dipuncak pegunungannya, angin sejuk sepoi mengaburkan sinar matahari yang lumayan panas.

Pemandangan indah kota Thoif bisa kita lihat langsung diketinggian dengan menaiki kereta gantung teleftrik. Allahu Akbar sungguh kekuasaan Allah dipampangkan sangat dekat sekali dan akan menjadi pembelajaran bagi mereka yang mau berpikir.

Perjalanan dilanjutkan ke pabrik pembuatan minyak mawar dan mampir sejenak untuk merasakan nasi mandi dengan makan ala Arabi.

Saat pukul 13.00 WAS perjalanan dilanjut menuju Masjid Abdullah bin Abbas. Dalam perjalanan menuju ke sana kami melewati Masjid Al- Qu’a yaitu masjid yang kala itu Rasul pernah menyandarkan sikunya di sebuah batu untuk istirahat.

Penjelasan Thoyib membuat kami merasa terharu dengan perjuangan Rasulullah.
Kemudian kami juga melewati Masjid Addas. Nama masjid ini diambil dari seorang penjaga kebun anggur yang ditemui Rasul saat istirahat dari pengejaran.

Beranjak semakin siang perjalanan kami berhenti di Masjid miqot Qarnul Manazil. Kesempatan ini digunakan oleh jamaah KBIHUM Kabupaten Jepara untuk berihram melaksanakan umroh.

Dan menjelang magrib Alhamdulillah kami sudah sampai hotel kembali untuk persiapan thowaf umroh.

Sungguh perjalanan sehari yang sangat kaya akan khasanah pengalaman menambah semangat keimanan dengan mentadaburi persinggahan dakwah rosulullah.

Kontributor: Siti Nurhidayah