Bahas Rahasia Pendidikan Iman Anak Gaza, Fakultas Psikologi UMS Gelar Seminar

ums.ac.id, PABELAN – Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Seminar dengan tema “The Secret of Iman Education Gaza Children” dengan menghadirkan narasumber Syaikh Ahmed Younis (Director of Al Farouq Quranic Education Center Gaza Palestina) yang dilaksanakan di Hall Fakultas Psikologi UMS. Acara ini terselenggara atas kerja sama Bright Cordova Indonesia, Amal Cinta Al Aqsha (ACA), Fakultas Psikologi UMS, dan Pusat Studi Psikologi Islam UMS.

Dalam pemaparannya, Syaikh Ahmed Younis membahas mental dan iman anak-anak Gaza dalam menghadapi Genosida yang dialaminya.

“Al Qur’an adalah hidupku. Bagi mereka hidup dan bangga menjadi penjaga quran memposisikan bagaimana orang yang luar biasa, orang yang berkah, orang yang menginspirasi dan orang yang sukses,” ungkapnya.

BACA JUGA Ribuan Massa UMS Beraksi: Dukung Kemerdekaan Palestina!

Menurutnya, mulai sekarang, harus beramal, bermuamalah, dan beribadah dengan disiplin tanpa menunda. Selain itu, mulai sekarang juga bersama-sama menggunakan identitas muslim yang baik, amanah dan profesional.

Salah satu peserta seminar yang diadakan pada Rabu (19/6), Alvanindya Nafik Ardani, S.Psi., yang juga mahasiswi Pendidikan Profesi Psikologi UMS mengungkapkan pada materi tersebut membahas tiga poin penting terkait cara mendidik anak-anak gaza, mendidik akhlak dalam 40 hari, dan nasihat dalam Al-Quran.

“Pada kegiatan tersebut, pemateri menceritakan tentang sejarah Palestina terkait apa yang terjadi di tanahnya, bagaimana para Khalifah membebaskannya, agar tumbuh kecintaan pada tanah airnya. Kemudian memaparkan pula kewajiban jihad dalam Al-Qur’an,” papar Alva Sabtu, (29/6).

Dia melanjutkan, seperti halnya Rasulullah, nabi yang paling banyak ujiannya, maka umat Islam sebagai pengikutnya pun akan melalui berbagai ujian. Untuk itu, perbanyak memberi keteladanan pada anak bukan hanya ucapan dan harapan tanpa tindakan.

“Kenalkan anak dengan para Sahabat (Mujahid), dan berilah nama pada anak sesuai nama para Mujahid sehingga ia akan meneladaninya,” tambahnya.

Pada bagian lain, lanjutnya, narasumber membahas pendidikan akhlak yang ada di Gaza. Mereka anak-anak Gaza dilatih untuk bisa mengikuti shalat Subuh berjamaah di Masjid. Jika rutin 40 hari penuh maka akan diberi hadiah oleh gurunya (sistem reward & punishment)

“Dalam membuat kurikulum Pendidikan, juga disesuaikan dengan Al-Qur’an, mengenalkan anak dengan akhlak baru setiap harinya (misal: jujur, birrul walidain, dsb). Baik tidaknya keturunan tergantung orang tuanya (khususnya dalam mendidik anak-anaknya ,” terang Alva sebagai salah satu peserta seminar.

Alva juga memaparkan, pada pembahasan terkait nasehat Al-Qur’an, narasumber mengajarkan untuk ikhlas dan memberikan contoh yang baik pada anak.

“Kita semua adalah guru sekaligus murid, kemudian tampil lah sempurna di sepan muridmu dan ikat ilmu dengan tulisan. Selain itu, jangan berhenti belajar, dan jadilah jujur di mana pun dan kapan pun,” pungkasnya. (Fika/Humas)