Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMS Gelar Pementasan Drama Selama Empat Hari Berturut-turut

ums.ac.id, PABELAN – Dalam rangka menutup semester genap, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pementasan drama yang mengesankan.

Pementasan ini merupakan bagian dari tugas proyek mata kuliah Drama yang diampu oleh Dr. Abdillah Nugroho dan Dr. Titis Setyabudi. Sebagai salah satu mata kuliah dalam kurikulum pendidikan bahasa Inggris di UMS, mata kuliah Drama ini tidak hanya fokus pada penguasaan bahasa tetapi juga pada pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, kerja sama, komunikasi, dan negosiasi.

Pementasan drama ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 8 hingga 11 Juli 2024, di Hall C Kampus 1 UMS. Setiap harinya, pementasan dimulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

Dengan persiapan yang matang, para mahasiswa menampilkan karya terbaik mereka di hadapan penonton yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

“Pementasan ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dalam praktik nyata. Kami berharap, melalui proyek ini, mereka tidak hanya belajar tentang seni peran tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang penting,” ungkap Dr. Abdillah Nugroho, Kamis (11/7).

Kesempatan untuk Belajar dan Berkembang Pementasan drama tidak hanya melibatkan kemampuan akting tetapi juga memerlukan perencanaan yang matang, koordinasi antar anggota tim, dan eksekusi yang tepat. Selama persiapan, mahasiswa dilibatkan dalam berbagai aspek produksi, mulai dari penulisan naskah, penyutradaraan, hingga pengaturan teknis seperti pencahayaan dan tata suara.

“Kami ingin mahasiswa merasakan tantangan nyata dalam mengelola sebuah proyek besar. Ini adalah bagian dari pembelajaran yang tidak bisa mereka dapatkan di dalam kelas,” lanjutnya.

Semua ini memberikan pengalaman berharga yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang di masa depan. Selain itu, mahasiswa juga belajar bagaimana berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak eksternal, seperti mencari sponsor dan mengatur promosi acara.

“Setiap kelompok telah bekerja keras untuk menyajikan drama yang berkualitas. Kami bangga dengan dedikasi dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para mahasiswa. Ini adalah bukti nyata bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman praktis seperti ini,” tambah Dr. Titis Setyabudi.

Acara ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengeksplorasi bakat dan minat mereka di bidang seni dan bahasa. Dengan adanya pementasan drama ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMS juga berharap dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan bahasa Inggris tidak hanya sebatas teori tetapi juga dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk kreativitas.

Pementasan ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih tertarik pada seni dan budaya, serta memahami pentingnya keterampilan bahasa dan soft skills dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, pementasan drama ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi semua yang terlibat.

Berikut adalah jadwal dan sinopsis singkat dari setiap drama yang akan dipentaskan:

Hari 1: Escalations
Sinopsis:

Drama Escalations mengisahkan tentang konflik yang terjadi di SMA Altarikas, sebuah sekolah yang terkenal dengan prestasi akademisnya. Kepala sekolah, Pak Denis, yang dikenal tegas, mengumumkan aturan baru untuk ujian mendatang, termasuk pemasangan kamera dan biaya tambahan bagi siswa. Keputusan ini memicu kemarahan para guru dan tekanan bagi siswa. Ketika Bella, seorang siswa berprestasi, tiba-tiba gagal ujian, sekelompok siswa yakni Putri, Ryan, Mia, dan Bella, mulai curiga dan menyelidiki. Mereka mendengar percakapan mencurigakan antara Pak Denis dan seorang siswa bernama Rafa, yang mengungkapkan adanya kecurangan di balik ujian tersebut.

Hari 2: The Doctor in Spite of Himself

Sinopsis:
The Doctor in Spite of Himself adalah sebuah drama komedi karya Molière yang mengisahkan tentang seorang dokter palsu bernama Sganarelle yang secara tidak sengaja dipaksa untuk mengobati seorang wanita bisu. Drama ini penuh dengan identitas yang salah, dialog yang cerdas, dan situasi yang absurd. Pada akhirnya, cinta menang dan tindakan konyol Sganarelle berhasil menyelamatkan keadaan. Drama ini menyuguhkan hiburan yang penuh tawa dan pesan moral yang kuat.

Hari 3: Ruby of Elsinore

Sinopsis:
Ruby of Elsinore adalah adaptasi modern dari kisah klasik Hamlet karya William Shakespeare. Drama ini berfokus pada karakter Ruby, yang harus menghadapi pengkhianatan dan mencari kebenaran di lingkungan kerajaan yang penuh dengan intrik dan konspirasi. Dengan sentuhan kontemporer, drama ini menggabungkan elemen klasik dengan isu-isu modern yang relevan, menciptakan pengalaman teater yang mendalam dan reflektif.

Hari 4: The Madams

Sinopsis:
The Madams menceritakan tentang sekelompok wanita yang menjalankan bisnis ilegal di bawah kedok kesopanan masyarakat. Drama ini mengeksplorasi isu-isu sosial dan perjuangan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan dan stigma. Dengan karakter yang kuat dan alur cerita yang menegangkan, The Madams menawarkan pandangan kritis tentang peran dan hak wanita dalam masyarakat. (Fika/Humas)