Leader Talks Mata Garuda LPDP Jateng, Dosen UMS Bahas Peran Pemuda di Era Digital

ums.ac.id, SURAKARTA – Dosen Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE., menjadi narasumber Leader Talks dengan tema Dare to Speak, Create Your Impact yang diselenggarakan oleh Mata Garuda Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Jawa Tengah melalui Zoom Meeting.

Acara tersebut memberikan ruang bagi peserta untuk menyuarakan dan mengasah jiwa kepemimpinan bersama sosok inspiratif founder DESAMIND sekaligus dosen UMS.

Dalam kesempatan itu Hardika yang juga pendiri & presiden Desamind Indonesia Foundation membahas topik ‘Navigating Leadership in the Digital Age: Impact and Sustainability’.

“Dalam kepemimpinan, John Quincy Adams mengungkapkan jika tindakan anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih banyak, maka anda adalah pemimpin,” ungkap Dosen UMS itu Senin, (15/7).

Kemudian apabila melihat peran pemuda dalam bingkai historis, lanjutnya, seperti Budi Oetomo (1908) organisasi pemuda modern pertama, peristiwa sumpah pemuda 1928, Pembela Tanah Air (PETA) dan reformasi 1998.

“Di sini pemuda tidak hanya sebagai objek dan target dari sebuah program, namun pemuda memiliki peran penting sebagai mitra/kolaborator bahkan sebagai inisiator pembangunan,” tegasnya.

Menurutnya, pemuda dari semua latar belakang dapat berkontribusi dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

“Rumus kepemimpinan adalah pemimpin + pengikut + komunikasi + situasi. Sedangkan pemimpin adalah orang yang mendengarkan + memberdayakan + meningkatkan + mengambil tindakan,” tegasnya.

Dalam melakukan peran, pemuda harus dilibatkan sebagai pemimpin, pemuda sebagai mitra dan bekerja sama dengan pemuda sebagai penerima manfaat.

“Kepemimpinan dalam era digital ini harus mampu merebut atau mempengaruhi orang lain, sehingga dapat merubah perilaku dan pandangan seseorang,” tambahnya.

Hardika Dwi Hermawan juga memaparkan keberhasilan dalam membentuk organisasi kepemudaan Desamind. Organisasi ini memiliki 49 pengurus pusat dan 200 lebih pengurus daerah yang tersebar di 10 Desamind Chapter Indonesia, serta memiliki 13 Regional Lilin-Lilin Desamind Community (LLDCommunity) di dalam maupun luar negeri.

“Berbagai program menjadi pendukung aktivitas seperti Desamind Chapter, dimana setiap chapter memiliki desa mitra di masing-masing kabupaten untuk mengembangkan desa sesuai visi misi Desamind. Selain itu, ada program Beasiswa Desamind, Training Pedesaan, Desamind Leadership Camp, LLD Community, dan berbagai program seperti webinar, talkshow, FGD dan lain sebagainya,” papar Dosen UMS itu.

Presiden Desamind menambahkan, keterdampakan program Desamind ini diikuti oleh 16.358 partisipan, 1.950 barang tersalurkan, 1.193 donatur, 291 partner, dan 109 kegiatan. Sedangkan kebermanfaatan Chapter Desamind diikuti oleh 3.095 partisipan, 1.229 barang tersalurkan, 102 kegiatan, 38 partner dan 24 keikutsertaan kegiatan.

“Keterdampakan program menjadi sangat penting dalam suatu organisasi untuk membantu berbagai persoalan di masyarakat,” pungkasnya. (Fika/Humas)