Inspiratif! Lulusan FK UMS Ini Berhasil Lolos Beasiswa Kementerian Kesehatan RI Fellowship Penyakit Dalam

ums.ac.id, SURAKARTA – Alumni Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) 2008 , dr. Supandi Hasan, Sp.PD., berhasil lolos seleksi Beasiswa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) Program Pendidikan Fellowship Onkology di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Supandi Hasan, setelah lulus dari UMS itu bekerja kemudian mengambil spesialis penyakit dalam di FK Universitas Sebelas Maret (UNS).


“4 tahun kemudian baru kerja, sebenarnya baru kerja satu tahun dan diminta untuk ikut program beasiswa dari Kementrian Kesehatan yaitu Fellowship Onkologi,” paparnya Senin, (29/7).

Jadi, lanjutnya, pemerintah itu memiliki program Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi (KJSU), ada beberapa rumah sakit yang ditunjuk untuk memenuhi pelayanan KJSU.

“Kebetulan saya praktek di rumah sakit umum daerah Cepu dan ditunjuk sama pemerintah daerah untuk melaksanakan program tersebut. Kemudian karena belum ada SDM KJSU terutama kanker, sehingga saya diminta untuk daftar program beasiswa ini,” terang alumni UMS angkatan 2008 itu.

Alumni UMS itu mengungkapkan setelah diusulkan nanti ada tindak lanjut dari Kemenkes. Setelah melakukan pendaftaran bisa upload berkas-berkas persyaratan yang dibutuhkan. Setelah lolos akan dilanjutkan seleksi wawancara dari Kementerian Kesehatan.

“Setelah selesai wawancara, dan dinyatakan lulus, diumumkan atau ditetapkan peserta dari program beasiswa ini,” tambahnya.

Supandi Hasan mengungkapkan, keberhasilan ini tidak lepas dari pengalaman yang didapatkan dari perkuliahan di FK UMS.

“Saya bersyukur sekali bisa menjadi bagian dari FK UMS, kebetulan dulu saya menjadi wakil ketua alumni yang memegang data-data lulusan. Saat ini di database kami, ada 108 alumni FK UMS yang menjalani program pendidikan spesialis, dan 50 di antaranya sudah lulus,” terangnya.

Dalam kelolosan beasiswa ini FK UMS telah memberikan banyak membekali lulusan untuk bisa berdaya saing tinggi terutama lulusan FK dari universitas negeri.

“Dulu, pas masih angkatan ke 4 kami masih dipandang sebelah mata. Tetapi kalau sekarang FK UMS juga diperhitungkan karena lulusannya memiliki kualifikasi yang bagus dan berdaya saing tinggi. Apalagi sekarang FK UMS sudah terakreditasi Unggul,” tegasnya.

Dia berharap, lulusan atau alumni FK UMS untuk jangan pernah merasa cukup dan berhenti sebagai dokter umum saja, karena di masa yang akan datang keilmuan bidang kedokteran ini dinamis yang sifatnya selalu berkembang. Sehingga harus terus belajar sepanjang hayat. Islam sendiri itu ada ‘Minal Mahdi Ilal Lahdi’.

“Sehingga kita sebagai dokter harus update terkait perkembangan zaman. Jadi semua alumni diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan mempunyai kontribusi buat ke UMS secara khusus dan masyarakat secara umum,” jelasnya.

Lulusan FK UMS ini merupakan seorang hafidz Quran 30 juz. Saat dia menjalani pendidikan spesialisnya, Hasan mendapatkan nilai yang memuaskan dengan IPK 3.88

Dekan FK UMS, Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, Sp.DVE, Dipl.STD-HIV/AIDS, FINSDV, FAADV menyampaikan perolehan beasiswa Kementerian Kesehatan yang diperoleh Supandi Hasan ini sangat membanggakan.

“Alhamdulillah, alumni-alumni FK UMS masih memiliki komunikasi yang baik sama kami selaku dosen-dosennya. Jadi setiap mendapatkan prestasi atau penghargaan langsung menginformasikan kepada kami, sehingga setelah informasi masuk kami upload di instagram, facebook maupun website,” papar Dekan FK UMS itu.

Flora berharap, alumni yang berprestasi ini mampu menginspirasi para mahasiswa, koas, dan alumni untuk terus mengembangkan potensi dan prestasinya. (Fika/Humas)