Kondisi Terkini Gaza, Mahasiswa UMS Asal Palestina Sebut Pendidikan Jadi Harapan Meraih Mimpi

ums.ac.id, SURAKARTA – Di tengah serangan genosida dari Israel yang tak kunjung usai, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) asal negara Palestina yang merupakan peraih beasiswa Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui ‘Muhammadiyah Scholarship for Palestinian Students in Indonesia’ mengungkapkan keprihatinan kondisi yang saat ini terjadi di Palestina.

Mahasiswa yang kini mengambil jurusan Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Mahmoud Amjad Mohammad Bolad mengungkapkan kondisi dari Palestina. Dia mengatakan, sudah bukan rahasia lagi, di mana sampai saat ini masih ada perang yang terjadi di Palestina.

Bolad menyampaikan, terdapat dua bagian Palestina yaitu di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Perang atau yang lebih tepatnya disebut dengan genosida terhadap warga Palestina itu terus terjadi di Jalur Gaza.

“Jalur Gaza itu yang saat ini terjadi pengeboman dan pembunuhan. Di tempat saya, tidak seperti perang pengeboman dan semacamnya. Tetapi mereka membuat pos pemeriksaan antar kota dan mereka memotong dana pemerintah Palestina,” ungkapnya Kamis, (8/8).

Jadi banyak orang yang tidak punya pekerjaan, bahkan mereka bekerja namun tidak menerima gaji.

Tidak hanya itu, di bagian Tepi Barat, kekejaman dari Zionis Israel juga terrekam. Mereka itu memenjarakan orang dengan menangkap warga Palestina serta membuat pos-pos pemeriksaan antar kota.

“Sehingga perbedaan antara Tepi Barat dan Gaza itu kalau Gaza terjadi peperangan sampai sekarang, kalau di bagian Barat itu lebih ke kondisi hidup yang sulit,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini masih terus terjadi peperangan. Mereka masih terus mengusahakan untuk gencatan senjata.

“Kami melakukan perlawanan di Gaza untuk meminta semua tentara Israel mundur dari wilayah kami, tetapi mereka menolak. Mereka masih bertahan di Gaza,” kata Mahasiswa UMS itu.

Dengan kondisi ini, Bolad berharap Palestina akan segera merdeka dan bebas.

“Mereka ini harusnya pergi dari negara kita, dan Palestina bukan tanah mereka. Tetapi mereka hanya mengklaim itu milik mereka. Tetapi tidak mengapa, kami sebagai warga Palestina yang sudah lama tinggal di sana akan selalu menjaga wilayah ini. Insya allah, Palestina akan segera merdeka,” tegas Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris itu.

Baginya, dalam hal pendidikan, pelajar Palestina itu cerdas dan mereka mempunyai harapan dan mimpi-mimpi yang ingin diraih.

“Kami biasanya memanfaatkan beasiswa untuk meraih mimpi dan mengenyam pendidikan lanjutan serta mengenal budaya. Sehingga dengan adanya beasiswa akan sangat membantu pelajar dalam menggapai cita-citanya,” kata Bolad. (Fika/Humas)