Sentra Olahraga Muhammadiyah, Bahas Juga Pengembangan Atlet Disabilitas

ums.ac.id, SURAKARTA – Setelah menggelar workshop, Lembaga pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) akan segera mengeluarkan buku panduan Sentra Pengembangan Olahraga Muhammadiyah.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Gatot Sugiharto, SH., MH., mengucapkan syukur karena pada hari ini workshop sudah berakhir. Nantinya panduan sentra pengembangan Muhammadiyah ini akan coba diperhalus dan disempurnakan lagi sebelum disebarluaskan.

“Mudah-mudahan buku panduan dari LPO PP ini jadi acuan sekolah-sekolah yang berkeinginan membuka kelas khusus olahraga. Nantinya ini akan menjadi sentra olahraga Muhammadiyah dan dapat mengembangkan dakwah berbasis olahraga pada persyarikatan Muhammadiyah,” ungkap Ketua LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu saat penutupan workshop, Selasa (13/8).

Potensi ini, lanjutnya, harus terus dikembangkan sebagai pusat keunggulan dan juga bisa menjadi branding Muhammadiyah.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada UMS yang telah memberikan fasilitas dalam mendukung terlaksananya workshop kali ini. Alhamdulillah semua senang dan nyaman atas layanan yang telah diberikan,” tambahnya.

Dia berharap, semoga UMS terus berkah rezekinya dan semakin bisa mencerahkan umat dan dapat menjadi bagian penting negara ini dalam mengembangkan pendidikan.

Dalam kesempatan yang sama, Bidang Pembinaan Prestasi LPO PPM Dr. Drs. Rumpis Agus Sudarko, MS., menyampaikan, keluaran yang diharapkan bahwa nantinya Muhammadiyah ini memiliki payung hukum berupa pendirian olahraga sentra pembinaan prestasi olahraga yang terdiri dari kelas khusus olahraga di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Sekolah olahraga ini, tekannya, memang nantinya dikhususkan untuk menampung atletik olahraga yang menampung bakat istimewa siswa maupun mahasiswa di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

“Sekolah Muhammadiyah akan memberi layanan khusus kepada teman-teman atlet secara inklusi, terutama bagi kaum disabilitas maupun non disabilitas,” ujarnya.

Salah satu materi pembahasan, adalah wadah atlet disabilitas yang juga dibahas pada workshop ini.

“Saya beberapa waktu lalu ada teman disabilitas atlet yang sekolah di Muhammadiyah, sehingga ini kan perlu diberi layanan khusus untuk bisa mengembangkan atlet kita,” tegasnya.

Rumpis Agus Sudarko berharap sekolah muhammadiyah maupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dapat memiliki kelas khusus olahraga maupun klub yang dapat mewadahi potensi atlet-atlet olahraga. (Fika/Humas)