ums.ac.id, SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kian mengembangkan sayap dan memperluas cakrawala dengan semakin memperbanyak prestasi dan karya-karya yang dihasilkan. Hal tersebut tidak dapat terlepas dari strategi pengembangan dan sinergitas antara Badan Pembina Harian (BPH).
Ketua BPH UMS Drs. H. Marpuji Ali, M.Si., menyampaikan UMS memiliki prestasi yang luar biasa meskipun belum ada hal yang monumental.
“Jika dilihat dari kemampuan untuk bertahan hidup, bahkan pertumbuhan secara kelembagaan terutama kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah (mulai dari pemisahan dari IKIP Muhammadiyah Jakarta, mendapatkan status disamakan, maupun pengakuan sebagai perguruan tinggi yang mandiri), yang pada akhirnya mampu mengantarkan dan melahirkan perguruan tinggi yang tangguh merupakan suatu prestasi yang luar biasa, membanggakan dan bahkan berkemajuan,” ungkap Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, Selasa (27/8).
Marpuji Ali juga menyampaikan, terkait dengan awal pertumbuhan UMS, setidaknya ada dua momentum strategis, yaitu perubahan bentuk kelembagaan dari IKIP menjadi Universitas, dan pemilihan letak kampus yang strategis
“Ini dianggap sebagai momentum strategis, karena dengan universitas kesempatan untuk berkembang menjadi lebih luas, baik secara kelembagaan maupun akademik. Pertimbangan dipilihnya desa Pabelan sebagai lokasi kampus adalah sangat memungkinkan dilakukannya perluasan kampus di kemudian hari,karena berada di areal sawah terbuka,” paparnya.
UMS juga didukung oleh kemudahan akses ke berbagai penjuru kota lainnya karena berada di tepi jalur transportasi umum antar kota antar provinsi (Solo – Jogja, Solo – Semarang dan Solo – Surabaya).
Selain itu, pengembangan program studi dimaksudkan untuk mencari alternatif strategi tentang program studi yang dibutuhkan masyarakat di masa yang akan datang. UMS telah menambah tiga Prodi Program Sarjana yaitu Bisnis Digital, Sains Informasi Geografi, dan Sistem Informasi.
Pembangunan fisik bangunan menjadi strategi pengembangan UMS pula. Saat ini telah didirikan gedung baru Gedung OSCE, pembangunan Rumah Sakit UMS, Rehabilitasi Bangunan, dan tengah melakukan rehab untuk pembangunan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dalam mempertahankan ketangguhan UMS, tidak dapat terlepas karena adanya sinergitas antara Badan Pembina Harian dan Pimpinan Universitas dengan menjalin komunikasi yang harmonis, koordinatif dan konsultatif sesuai dengan bidang tugas masing-masing, sebagaimana di sampaikan oleh Wakil Rektor I UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.
“Universitas Muhammadiyah Surakarta mengalami pertumbuhan yang pesat, salah satunya dipengaruhi oleh pola kepemimpinan yang bersinergi antara rektor selaku pimpinan akademik dan BPH yang mengelola pengembangan fisik dan membina sumberdaya insani,” ungkap Harun.
Hubungan yang harmonis antara Badan Pembina Harian dan Rektorat di lingkungan UMS, setidaknya telah terjalin sejak tahun 1980. Wakil Rektor I UMS itu menyampaikan, dengan hubungan yang harmonis tersebut tugas-tugas pengembangan baik secara akademik maupun fisik dapat berjalan dan menghasilkan karya karya yang dapat dinikmati oleh generasi penerus.
Wakil Ketua BPH UMS, Prof. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd., menyampaikan bahwa secara personal dan kelembagaan masing-masing menghormati tugas, wewenang, dan tanggungjawab sesuai dengan garis garis yang dituntunkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
Menurut Mohamad Djazman (1987) Rektor dan Badan Pembina merupakan dua sisi mata uang, yang saling melengkapi. masing masing memiliki peran yang berbeda dalam mengembangkan kampus secara kelembagaan.
“Hal tersebut perlu dibanggakan karena tidak semua perguruan tinggi swasta terjalin hubungan yang harmonis antara yayasan Badan Penyelenggara dengan Rektorat, demikian juga Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” ungkap Sabar Narimo. (Maysali/Humas)