BKKBN Jateng Gandeng Panlok UMS Untuk Monitoring Peserta KKN-MAs 2024 di Karanganyar, Disuguhi Inovasi Meningkatkan Gizi

ums.ac.id, KARANGANYAR – Tak hanya Tim Panitia Pusat (Panpus) Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN-MAs) 2024, Panitia Lokal Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) KKN-MAs 2024 juga melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) bersama dengan Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kabupaten Karanganyar pada Kamis, (29/8).

Ketua Panitia Lokal UMS, Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., mengutarakan dalam 4 kali pelaksanaan KKN-MAs sudah bekerja sama dengan BKKBN Pusat dan Provinsi yang pada hari ini melakukan Monitoring serta Evaluasi (Monev) peserta KKN-MAs di Karanganyar.

“Saya diminta untuk mendampingi Tim BKKBN di tiga desa yang akan memonitor apakah benar yang dilakukan selama 27 hari ini dengan pendampingan yang ada,” ungkap Ketua Panitia Lokal UMS.

Kuswaji juga mengatakan serta yakin bahwa peserta KKN-MAs di Karanganyar juga telah melaksanakan apa yang menjadi tema utama yaitu “UMKM Unggul, Stunting Menurun,” seperti peserta KKN-MAs yang telah dia kunjungi di Sukoharjo sebelumnya.

Tim Kerja Pengendalian Kependudukan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Esterlina Kusumastuti, S.Psi., saat melakukan Monev Kelompok 113 KKN-MAs di Desa Ploso, Jumapolo, Karanganyar, menyampaikan kegiatan yang dilakukan hari ini yaitu monitoring program kerja peserta KKN-MAs yang berkaitan dengan Percepatan Penurunan Stunting.

“Seperti kegiatan posyandu, penimbangan, dan pengukuran balita, juga ada pemberian makanan tambahan, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan Penurunan Stunting,” lanjut Esterlina.

Ayu Khoirotul Umaroh, S.KM., M.KM., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 113 memaparkan kegiatan mahasiswa yang diampu sangat banyak serta ada inovasi yang dilakukan oleh mereka, yaitu pembuatan kukis dari kacang hijau yang bisa dikonsumsi oleh balita serta dapat meningkatkan gizi.

“Kukis-kukis yang banyak beredar bisa jadi kebanyakan gula, yang diproduksi oleh teman-teman tidak banyak gula dan mengandung banyak gizi yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” paparnya.

Tidak hanya berfokus pada program penurunan stunting, lanjut Ayu, teman-teman (Peserta Kelompok 113 KKN-MAs) juga menyasar kepada peningkatan UMKM, aktif mengisi pendidikan di sekolah yang ada di sekitar, serta mengikuti kegiatan yang diwajibkan yaitu kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah serta pengajian. (Yusuf/Humas)