ums.ac.id, SURAKARTA – Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kajian Tarjih yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dengan tema Fatwa tarjih muhammadiyah tentang hukum menyelenggarakan MTQ dan game online.
Tetapi dimulai pada bulan September 2024 kajian tarjih akan disiarkan secara langsung melalui siaran digital terestrial Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Solo Raya dengan kanal 38 UHF.
Dalam kesempatan itu, Dr., Syamsul Hidayat, M.Ag., yang juga sebagai Dekan Fakultas Agama Islam UMS, menyampaikan bahwa Islam mewajibkan kepada umatnya agar mengabdikan seluruh hidupnya hanya kepada Allah SWT.
Allah SWT menciptakan makhluk hidup di dunia tidak hanya sebagai manusia saja tetapi juga sebagai jin, “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka selalu beribadah kepada-ku(Allah SWT)”
“Agama islam memerintahkan kepada umatnya agar melaksanakan perintah Allah dengan segenap potensi yg dimiliki nya. Didalam Surat Asy-syuara yang memiliki arti Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan menuntaskan ketaatan kepadanya, dan taatilah Allah dengan seluruh perintahnya,” papar Dekan FAI UMS itu Selasa, (3/9).
Syamsul juga menyampaikan kita diperintahkan untuk bertakwa kepada allah dengan seluruh potensi yang kita miliki dan juga kemampuan yg kita miliki. Hal itu merupakan tugas kita sebagai umat manusia untuk selalu bertakwa dan menjauhi larangan-larangan nya.
Ditegaskan dalam surat An Nisa ayat 14 “siapa yg bermaksiat dan durhaka kepada allah dan aturan – aturan Allah dan rasulnya hingga melampaui batas – batas hukum yang telah ditetapkan maka Allah memasukkan mereka ke neraka dan kekal didalamnya dan juga akan mendapatkan azab yang menghina kan nya.
“Orientasi hidup kita sepenuhnya digunakan untuk beribadah, mulai dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi, selain itu beristirahat sejenak dari lelahnya bekerja atau aktivitas itu juga merupakan bagian dari ibadah,” ungkapnya.
Agama Islam sesungguhnya adalah agama yang sangat menghormati realitas objektif dan realitas konkrit yang terdapat di sekitar dan di dalam diri manusia, sehingga ketika nabi menginapkan kepada kita untuk bertakwa di manapun dan kapan pun akan tetap realistis.
“Bertakwalah kamu kepada Allah kapan pun di manapun tetapi nabi tetap menyadari bahwa kita manusia, manusia tempatnya salah dan lupa, manusia makhluk yang lemah,” ujarnya.
Dia memaparkan bahwa Agama Islam juga mengatur agar kita mengambil sesuatu yang baik yang tersedia di alam ini dengan cara yang baik dan benar dengan aturan – aturan yang benar serta tidak mencampurkan antara yang haq dan batil.
“Janganlah kamu mencampur adukkan kebenaran dan kebatilan dan janganlah kamu menyembunyikan kebenaran sedangkan kamu mengetahuinya,” terangnya.
Menurutnya, Islam tidak mengajarkan agar manusia menjauhi kesenangan dan hiburan, justru sebaliknya islam mengajarkan bahwa mencari ketenangan dan istirahat dengan mencari hiburan bisa dilakukan namun harus sesuai dengan porsinya dan tetap dzikrullah.
“Islam tidak mengharamkan hiburan namun tidak semua hiburan mendapatkan tempat di dalam agama islam, dalam agama islam hanya membolehkan jenis hiburan yang di dalamnya terdapat unsur – unsur yang mendidik dan menghormati serta menjaga tinggi nilai moral atau akhlak,” pungkasnya.
Syamsul juga menegaskan unsur – unsur yang dimaksud yaitu tidak merugikan diri sendiri atau menyakiti dan tidak menampilkan aurat baik bagi laki – laki maupun bagi perempuan. Selain itu juga tidak diperbolehkan menyakiti binatang seperti sabung ayam, hiburan yang mengandung judi, dan melecehkan atau menghina orang maupun kelompok lain yang dilakukan secara berlebih-lebihan. (Habibah/Humas)
TONTON VIDEONYA DISINI: