Berkemajuan! Dosen UMS Berikan Workshop Pelafalan Vocabulary Bagi Guru TK dengan Fasilitas Barcode

ums.ac.id, SOLO – Dosen Pendidikan Guru PAUD Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Surakarta memberikan workshop pengenalan kosakata dengan buku ajar bahasa Inggris berfasilitas barcode untuk guru TK Aisyiyah Se-Surakarta.

Kegiatan workshop ini dilakukan di Ruang Meeting Kantin Tepi Danau UMS, Jumat (20/9) dengan pembicara Dr. Sri Slamet,. M.Hum., M.Pd dan Hepy Adityarini, M.A., Ph.D.

Dosen di PG PAUD UMS, Sri Slamet yang merupakan menyampaikan bahwa pada workshop ini peserta diajak untuk melafalkan berbagai kosakata yang ada di buku English for Children. Pelafalan kosakata tersebut dipandu langsung oleh Hepy Adityarini.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan praktik bagaimana para peserta menggunakan buku dengan fasilitas Barcode. Kegiatan selanjutnya adalah Pengenalan frase atau kalimat ungkapan yang biasa dilakukan guru saat di kelas (Expressions Commonly Used in Kindy), serta kegiatan terakhir yakni, singing the children songs.

Sri Slamet menyampaikan bahwa TK Aisyiyah sudah saatnya mengenalkan Bahasa Inggris kepada anak didiknya.

“Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang dapat dipelajari di semua lini umur, termasuk salah satunya di TK. Dengan dikenalkannya bahasa Inggris ini, anak akan mulai mengerti dan memahami kata-kata yang dia lihat dan dengar setiap harinya,” tuturnya pada Sabtu, (21/9).

Beberapa rangkaian pada workshop ini di antaranya Pretest terlebih dahulu pada Jum’at (14/9) kemudian diberikan pelatihan pada Jumat, (20/9) dan diakhiri dengan Posttest. Di sela-sela kegiatan luring tersebut, pantauan kegiatan juga dilakukan secara daring sesuai jadwal yang disepakati.

Karya dosen PG PAUD UMS yang berupa Buku English for Children merupakan buku ajar bahasa Inggris yang memiliki fasilitas barcode. Fasilitas ini bermanfaat untuk memberikan contoh pelafalan. Ketika barcode tersebut dipindai, gawai yang memindai akan mengeluarkan suara contoh pelafalan kosakata yang dimaksud dalam buku. Sri Slamet memandang buku ini dapat membuat guru dan anak lebih mandiri dalam belajar pelafalan kosakata berbahasa Inggris.

“Kelebihan buku English for Children itu selain menggunakan fasilitas barcode juga ada aspek kognitif yang diberikan di buku itu. Aspek kognitif di sini maksudnya adanya proses mengingat dan berpikir. Aspek kognitif ini terlihat ketika anak sedang berpikir dan mengingat kosakata yang ada di buku tersebut,” ungkapnya di sela-sela posttest dengan peserta.

Cara mengingatnya, lanjutnya, ketika kita memberikan satu materi kepada anak, akan ada pengulangan dengan berbagai latihan di buku. Misalnya anak-anak diminta untuk menebalkan tulisan kosakata, menggabungkan antara gambar dengan tulisan, mengisi kata-kata rumpang. Pengulangan ini diharapkan membuat anak mudah mengingat kosakata melalui berbagai variasi kegiatan.

Salah satu peserta, Trias Utami mengungkapkan bahwa dengan adanya workshop ini dapat menambah wawasan. Selain itu, melalui workshop ini, dia mendapatkan banyak ilmu bagaimana cara mengajarkan ke anak-anak.

“Kalau kita mengajar ke anak kan ngga asal-asalan aja, pasti butuh ilmu juga, terus bagaimana cara berbicara dengan baik dan benar. Terlebih anak usia dini itu anak golden age, itu anak yang dia mudah mendengar dan meniru. Apalagi kalau kita salah sedikit dalam berbicara, dia akan meniru sampai dia besar nanti,” ungkap Trias.

Trias juga memiliki kesan tertentu pada buku yang dikembangkan oleh dosen UMS itu. Menurutnya, bukunya itu baik untuk pembelajaran anak apalagi buku tersebut tidak hanya visual saja tetapi ada audionya, sehingga anak lebih paham. Selain itu, melalui buku ini, Trias yang merupakan guru di TK Aisyiyah Baluwarti, Surakarta dapat belajar juga mengenai bahasa Inggris.

Tim pengabdian ini terdiri dari Dr. Sri Slamet, M.Hum., M.Pd, Hepy Adityarini, MA., Ph.D, Dr. Junita Dwi Wardhani, M.Ed, Dr. Sri Katoningsih, dan Qonitah Faizatul Fitriyah, S.Pd., M.Pd. Selain itu, mahasiswa juga diikutsertakan untuk mendukung pelaksanaan pengabdian ini. Mahasiswa yang terlibat adalah Aisyah Rahmah Inayatullah, Hilyatul Millah, Salma Zhafirah Yasri, Rellive Enka Banuvita, Rumaisha Faradilla A, Deswita Winna Irshandy, Ghaisani Thifal Alkatiri, Meisya haya anaswa, Siti Rahmawati, dan Anna Nabila Faradita. (Maysali/Humas)