FEB UMS Gelar Konferensi Internasional, Bahas Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

ums.ac.id, SURAKARTA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kembali menggelar International Conference on Economics and Business Studies (ICOEBS) 2024, berlokasi di Harris Hotel, pada Senin (14/10).

ICOEBS 2024 yang merupakan kali keenam ini mengangkat tema “Building Inclusive Green Economy In Society 5.0”.

Kegiatan ini turut mengundang Ryan B. Edwards, Ph.D., dari Australian National University, Australia, Niuosha Samani, Ph.D., dari University of Gothenburg, Sweden, Andy Dwi Bayu Buwono, Ph.D., dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia, serta Ploypailin Kijkasiwat, Ph.D., dari Khon Kaen University, Thailand.

Ploypailin Kijkasiwat, Ph.D., dari Khon Kaen University, Thailand.

Nadya Octanti Pusparini, S.Ak., M.Sc., selaku Ketua Pelaksana ICOEBS 2024, menyebutkan kegiatan yang diikuti oleh 4.020 peserta tersebut merupakan bagian dari International Summit on Science, Technology and Humanity (ISETH) UMS, yang juga terlaksana dalam rangka Hari Jadi UMS ke-66.

“Tahun ini ICOEBS menerima peserta sejumlah 4.020, yang terdiri dari mahasiswa, peneliti dan akademisi,” ucapnya.

Nadya menambahkan ICOEBS 2024 menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi keberlanjutan pada era 5.0. Yang mana, masyarakat saat ini mulai memadukan ruang maya dan ruang nyata dalam kehidupan yang sudah terintegrasi dengan teknologi yang semakin canggih.

“Topik pada kegiatan ini menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi keberlanjutan di tengah teknologi yang terus berkembang di masyarakat. Yang tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga prioritas keberlanjutan primer dan kemampuan sosial,” jelas Nadya.

Agus Ulinuha, Ph.D., selaku Ketua ISETH

Pada kesempatan yang sama, Andy Dwi Bayu, yang juga merupakan Kepala Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, selaku pembicara membahas mengenai “The Role of Indonesia’s Public Sector in Promoting an Inclusive Green Economy: Policies, Challenges, and Opportunities”. Andy menjelaskan bahwa Green Economy merupakan sistem ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi secara signifikan.

“Sistem ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi dicapai selaras dengan perlindungan lingkungan dan konservasi sumber daya,” ucap Andy.

Agus Ulinuha, Ph.D., selaku Ketua ISETH berharap peneliti yang melakukan riset pada konferensi ini dapat memberikan manfaat pada pembangunan ekonomi keberlanjutan.

“Harapan kami konferensi ini berjalan dengan baik, dan hasil penelitian berupa jurnal yang dibuat oleh partisipan akan dipublikasikan pada prosiding yang terindeks Scopus,” harap Agus. (Eva/Humas)