ums.ac.id, SURAKARTA – Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Penataran Wasit dan Pelatih Bola Voli Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS. Kegiatan ini diadakan di GOR UMS dan Ruang Pascasarjana Kampus 2 UMS.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Wasit dan Pelatih yang kompeten dan profesional, sehingga berdampak pada atlet Bola Voli untuk bermain secara maksimal dalam meraih prestasi yang dapat dibanggakan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar menghasilkan atlet yang tangguh juga handal. Hal tersebut disampaikan oleh Pembina UKM Bola Volly UMS, Vera Septi Sistiasih, S.Pd., M.Or., saat ditemui pada Senin, (28/10).
Kegiatan yang digelar selama 4 hari ini merupakan kegiatan bagi wasit dan pelatih guna mendapatkan lisensi daerah resmi dari PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). Lisensi daerah ini merupakan salah satu jenjang yang harus dimiliki untuk mendapatkan lisensi nasional bahkan internasional. Untuk mendapatkan lisensi daerah, wasit dan pelatih diuji dengan ujian teori dan ujian praktek.
“Harapan kami, untuk tahun depan bisa melaksanakan kegiatan serupa dengan jenjang yang lebih tinggi, yaitu: Penataran Wasit dan Pelatih Tingkat Nasional,” pungkas Vera.
Kegiatan yang dibuka pada Jum’at, (25/10) lalu itu diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari 80 peserta lisensi pelatih, dan 70 peserta lisensi wasit, yang berasal dari berbagai daerah, antara lain: Jawa Tengah (Jateng); Jawa Timur (Jatim); dan Yogyakarta.
Selain itu beberapa mahasiswa aktif dari beberapa kampus juga turut mengikuti kegiatan tersebut, di antaranya: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS); Universitas Sebelas Maret (UNS); Universitas Negeri Semarang (UNNES); dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Drs. Suyatmin, M.Si, selaku Kepala Bidang Minat dan Bakat Biro Kemahasiswaan UMS saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa pada turnamen Bola Voli tentu membutuhkan wasit dan pelatih yang profesional dan terlatih, maka peran wasit sangat lah menentukan kelancaran sebuah turnamen atau kompetisi.
“Menjadi seorang wasit harus bersikap profesional dan dapat bertindak secara obyektif dan memiliki sikap yang adil sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh PBVSI,” kata Suyatmin. (Habibah/Humas)