ums.ac.id, SURAKARTA – Program studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Student Exchange: UMS-SCPHKK 2024 dengan tema “Expanding The Horizons: Public Health Journey in Thailand”.
Untuk memperluas cakrawala pengetahuan di tingkat global, Prodi Kesmas UMS mengirim dua dosen pendamping dan lima mahasiswa untuk melakukan serangkaian kegiatan di Sirindhorn College of Public Health Khon Kaen (SCPHKK) Thailand dengan Sheena Rahmadia A. D. S.KM M.KK. dan Yeni Indriyani, S.KM. M.PH. sebagai dosen pendamping. Lima mahasiswa tersebut adalah Mike Septiana, Khalisa Marsa Desandriana Hafid, Deby Aghata Risky Pinastika, Mahatma Dewi, dan Fidella Khair Faiza.
Dosen Kesmas UMS yang juga sebagai dosen pendamping, Yeni Indriyani mengungkapkan di era globalisasi yang semakin maju, pendidikan tinggi tidak hanya berperan untuk menciptakan lulusan yang kompeten, tetapi juga memiliki wawasan internasional yang luas dan kemampuan untuk bekerja di berbagai budaya.
“Dalam dunia kesehatan masyarakat, pemahaman mengenai kesehatan secara global sangat penting. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memahami teori namun juga dituntut untuk melakukan praktik-praktik dalam pelayanan kesehatan. Sistem kesehatan primer merupakan fondasi dari sistem kesehatan yang efektif,” ungkapnya, Jumat, (8/11).
Mengingat pentingnya wawasan internasional tersebut, Kesmas UMS melakukan kegiatan student exchange dengan SCPHKK. Yeni mengatakan bahwa konsep ini diyakini menjadi kunci meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan tantangan kesehatan yang muncul.
Menurutnya, Thailand juga telah lama diakui sebagai negara yang sukses dalam membanhun sistem kesehatan primer yang efisien. Thailand telah berhasil menyediakan layanan kesehatan yang merata di seluruh lapisan masyarakat.
“Keberhasilan tersebut mejadi contoh sangat relevan dengan negara-negara berkembang seperti indonesia. Mahasiswa sebagai agen perubahan selain dapat meningkatkan kompetensi namun juga dapat bagaimana sistem kesehatan primer di Thailand,” ujar Dosen Kesmas UMS itu.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi dengan diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi dengan mahasiswa SCPHKK.
“Mahasiswa juga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan primer dengan mengikuti serangkaian acara dari pertukaran pelajar tersebut,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini mahasiswa diharapkan membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya kerja sama internasional dalam meningkatkan sistem kesehatan sekaligus memperkaya pengalaman mereka di lingkungan multikultural dan global.
Kegiatan di hari pertama diawali dengan pembukaan untuk memulai setiap kegiatan 5 hari ke depan. Pembukaan ini menandai dimulainya kesempatan masyarakat bagi mahasiswa kesehatan masyarakat UMS untuk mempelajari segala praktik di sistem kesehatan di Thailand.
Melalui kegiatan ini mahasiswa akan mengikuti serangkaian kegiatan untuk memperkenalkan lingkungan akademik dan budaya di Thailand. Setelah kegiatan pembukaan, mahasiswa dikenalkan dengan lingkungan, ruang kelas, dan infrastruktur di SCPHKK.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk melihat langsung fasilitas yang ada termasuk ruang kelas, laboratorium, alat-alat pendukung pembelajaran seperti model, manekin, stasiun kerja dan layanan yang dapat langsung diakses oleh masyarakat dan merupakan tempat praktik mahasiswa seperti klinik dan ruang konsultasi,” tegasnya.
Mahasiswa juga dikenalkan dengan kehidupan sosial, budaya dan infrastruktur kota yang menjadi tempat pelaksanaan program, Khon Kaen. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengetahui tempat-tempat vital kota seperti fasilitas kesehatan dan kawasan pusat kegiatan masyarakat di kota khon kaen.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalam akademik pada peserta namun juga memperkaya pengetahuan peserta bagaimana budaya lokal dapat mempengaruhi cara pandang terhadap kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat. (Fika/Mahatma/Humas)