ums.ac.id, SURAKARTA – Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pelepasan Diklat Anggota 2024 dengan tema “Solid, Loyal dan Tangguh” di Halaman Gedung Induk Siti Walidah pada Sabtu, (16/11).
Diklat diikuti oleh 25 peserta dengan 13 Ayunda dan 12 Rakanda. Bergabung dengan HW bukan merupakan ajang untuk gagah-gagahan atau aksi-aksian, melainkan untuk melatih insan yang sedang berkembang. Pada organisasi ini, melatih fisik dan membina mental dalam persiapannya untuk hidup di hari kemudian.
HW merupakan satu-satunya organisasi kepanduan di dalam Pendidikan Muhammadiyah. Kepanduan HW adalah pendidikan di luar sekolah dan keluarga, untuk remaja dan pemuda yang dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik dan menyenangkan dalam rangka terbentuknya pribadi muslim yang sebenar-benarnya menjadi kader persyarikatan umat dan bangsa.
Ramanda Muhammad Halim Kusuma, S. Pd., M. Pd selaku pembina HW UMS menyampaikan bahwa sebagai kader HW, harus meneladani Jenderal Soedirman.
“Apa yang ada di alam selama ini mari dijaga dengan baik. Medan diklat yang akan dihadapi bersatu dengan alam. Tanah kita masa depan kita. Jaga lah lingkungan kita, karena bagian masa depan adalah lingkungan. Cintai lah bumi seisinya bagaimana lingkungan dijaga, tidak merusak lingkungan sesuai dengan pribadi kader pandu HW dan kader Muhammadiyah.” ungkapnya
Sebenar-benarnya seorang pandu adalah setiap kader yang cakap mempraktekkan kegiatan kebajikan pada sesama makhluk serta bertingkah laku yang dipandang baik oleh ajaran yang diyakininya.
“Apa yang telah dilakukan Jenderal Soedirman waktu itu patut kita syukuri dan kita ikuti jejaknya. Dia melaksanakan kegiatan pada saat itu adalah untuk mendidik putra-putra bangsa ini menjadi bangsa yang pertama kali adalah bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” imbuhnya.
Ramanda Halim juga berharap, agar kader pandu HW mampu membawa misi Islam Berkemajuan, sehingga HW bisa berjalan seirama dengan Muhammadiyah. Utamanya dalam menampilkan Islam Berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan mampu memberikan solusi untuk berbagai permasalahan bangsa, mengingat kebangsaan senantiasa melekat di dalam nama Hizbul Wathan.
Menjadi anggota HW harus memiliki pedoman hidup. Sebab, menjadi anggota HW selalu menerapkan dan memiliki kesucian diri serta berpedoman kepada Ilahi.
“Sosok Jenderal Soedirman dapat menjadi arahan yang baik bagi anggota HW. Jenderal Soedirman merupakan panglima besar yang membela tanah air Indonesia dan juga sosok Pandu Hizbul Wathan,” tegasnya. (Fika/Dita/Humas)