You are currently viewing Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia UMS Raih Juara 2 Lomba Strip Komik Nasional

Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia UMS Raih Juara 2 Lomba Strip Komik Nasional

  • Post author:
  • Post category:Berita

Slogan tetap berprestasi di era pandemi yang digaungkan oleh Rektor Univeristas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, rupanya bukan isapan jempol belaka.

Hal ini dibuktikan oleh Muhammad Iqbal, mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia UMS. Dirinya berhasil keluar sebagai juara 2 pada lomba Komik Strip tingkat nasional yang diselenggarakan secara online.

Lomba tersebut kata Iqbal, diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mulai tanggal 7 – 27 Desember 2020. Iqbal menjelaskan, pada lomba tersebut terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama, Sosialisasi yang dilaksanakan mulai tanggal 7 – 14 Desember 2020. Kemudian tahap kedua yakni pengumpulan karya melalui email yang dilakukan pada 8 – 23 Desember 2020.

Tahap ketiga yakni penjurian yang dilakukan pada 24 – 26 Desember 2020, dan tahap terakhir yakni pengumuman pemenang yang dilakukan pada 28 Desember 2020 melalui website.

Salah satu aturan pada lomba tersebut kata Iqbal yakni karya harus orisinil. Sehingga karya peserta yang ikutkan itu bener-bener murni karya sendiri.

Terkait berapa jumlah peserta yang ikut pada perlombaan tersebut, Iqbal mengaku kurang begitu tahu lantaran lomba ini dilakukan secara online dan pihak panitia tidak membagikan daftar pesertanya.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya meendapat juara 2, Iqbal mengaku sangat senang sekali, bahkan ketika dirinya tahu sebagai juara 2 ia langsung sujud syukur. “Saya langsung sujud syukur mas” ujarnya.

Kedepan rencanya, Iqbal ingin mengikuti lomba-lomba Strip Komik kembali sekaligus mengasah skillnya. Untuk menjadi sukses salah satu faktor terpenting kata dia ialah mengenal passion kita, “saya memang dari kecil suka dengan yang namanya menggambar, melukis, coret-coret, dan hal yang serupa, dengan mengenali bakat dan passion kita, kita bisa mengasah dan menjadikan bakat dan passion kita sebagai mata runcing tombak kesuksessan” paparnya. (Bangkit N/Humas).