You are currently viewing Bahas Pekembangan E-Learning, Prodi PTI UMS Hadirkan Narasumber dari Thailand

Bahas Pekembangan E-Learning, Prodi PTI UMS Hadirkan Narasumber dari Thailand

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SURAKARTA – Dalam mengembangkan pengetahuan mahasiswa, Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKIP UMS) menghadirkan narasumber, Juthawan Phoncharoen dari Faculty of Mass Communications Technology Thailand, dari Jurusan Advertising and Public Relations Technology.

Dosen Pengampu Mata Kuliah, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., MSc.ITE., mengungkapkan bahwa kegiatan itu diperuntukkan bagi mahasiswa PTI yang mengambil mata kuliah pilihan E-Learning. Dalam diskusinya, banyak membahas perkembangan E-Learning yang terjadi di Indonesia dan perkembangan yang ada di negara Thailand.

“Kemarin banyak membahas pemanfaatan E-Learning saat pandemi, apakah ada perbedaannya dari segi sistem maupun tampilannya,” ungkap Dosen PTI UMS itu Rabu, (10/1).

Pada dasarnya, lanjutnya, kegiatan ini akan memberikan pengalaman baru karena mahasiswa melakukan interaksi secara langsung dengan narasumber kompeten dari luar negeri.

“Selain itu, mahasiswa kemarin juga mendapatkan informasi beasiswa yang ada di Thailand,” tambahnya.

Hardika juga menyampaikan bahwa akan ada kolaborasi antara mahasiswa UMS dengan mahasiswa Thailand. Narasumber pada kuliah tersebut merupakan muslim asli Bangkok dan bisa Bahasa Indonesia sedikit-sedikit, sehingga itu akan memudahkan kolaborasi antara UMS dengan Thailand.

“Hal yang paling besar sebetulnya adalah memberikan gambaran bahwa untuk melangkah ke sana (red: internasionalisasi) tidak sejauh itu. Sehingga kita dorong untuk mahasiswa bisa lebih percaya diri lagi,” tegasnya.

Menurutnya, mahasiswa memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja belum memiliki keberanian saja. Dengan hal semacam itu, diharapkan menjadi stimulus mereka untuk terus berkembang.

“Sehingga, internasionalisasi bukan hanya jargon, tetapi juga gerakan pembelajaran,” pungkasnya. (Fika/Humas)