You are currently viewing Melalui Program Indo-Austay, Bule Australia Perdalam Bahasa dan Budaya Indonesia

Melalui Program Indo-Austay, Bule Australia Perdalam Bahasa dan Budaya Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuka program belajar bahasa dan budaya Indonesia melalui program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) Indo-Austay Adult Immersion yang dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU), Senin (8/1).

Program Indo-Austay adalah program Adult Imersion yang diselenggarakan oleh Indonesian Australian Association of Victoria. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan pada peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia.

Rombongan peserta yang terdiri dari enam peserta penutur asli bahasa Inggris itu datang ke Gedung Induk Siti Walidah untuk mengikuti hari pertama dari program tersebut sekaligus penyambutan terhadap mereka. Peserta terdiri dari orang dewasa berumur sekitar 40-80 tahunan.

“Saya sangat senang dan juga sangat percaya peserta dari Australia juga sangat senang dalam belajar, diperbaiki bahasa, dan juga budaya. Karena kami mengerti budaya Solo adalah budaya yang paling penting,” ungkap Russel Ogden selaku Direktur dari Indo-Austay.

Wakil Rektor I UMS Prof., Dr., Harun Joko Prayitno, M.Hum., memberikan apresiasi kepada Odgen atas kemahirannya dalam berbahasa Indonesia saat menyampaikan sambutan. Harun percaya bahwa belajar bahasa yang paling cepat bukan lah di kelas formal.

“Belajar bahasa dan budaya paling cepat memang tidak di kelas dan tidak dibatasi,” ujar Harun.

Rombongan dari Australia ini akan berada di Solo selama 14 hari terhitung dari 8-21 Januari 2024, untuk belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia.

“Peserta akan berada di UMS selama dua pekan untuk belajar Bahasa dan kebudayaan Indonesia. Sebagian pembelajaran dilaksanakan di dalam kampus UMS dan sebagian lainnya di luar kampus. Pembelajaran di luar kampus dilaksanakan antara lain di beberapa sekolah dan tempat kerajinan di wilayah Bayat dalam kerjasama dengan Pimpinan Muhammadiyah Cabang Bayat Klaten,” terang Dr., Dwi Haryanti, M.Hum., dari LBIPU UMS.

Program Indo-Austay kali ini bagi UMS, yang dikoordinasi oleh LBIPU, merupakan program rintisan yang baru pertama kali dilakukan. Pembicaraan program ini dimulai sejak bulan April 2023 yang lalu ketika Russel Ogden selaku Direktur dari Indo-Austay berkunjung ke UMS.

Dwi mengatakan, saat ini sudah ada pendekatan dengan negara Taiwan, dan di awal tahun 2024 ini akan pendekatan dengan Singapura untuk mengadakan kegiatan serupa.

Pada kesempatan lain, Russel Odgen menyampaikan bahwa dirinya sangat senang ketika berada di UMS.

“Kalau saya bisa belajar bahasa Indonesia di UMS, saya sangat senang karena fasilitas di sini adalah luar biasa dan juga ada guru, orang-orang siap bisa membantu saya,” tutur Russel.

Di Solo, para peserta ingin belajar sejarah dan budaya Solo seperti kerajinan batik, gamelan, dan sebagainya. Skema pembelajaran yang dibuat oleh LBIPU nyatanya juga disesuaikan dengan keinginan dari peserta.

“Saya harap bisa membuat hubungan untuk orang-orang di UMS dan di Solo. Membuat hubungan yang kuat antara orang di sini dan orang Australia,” ungkap Russel.

Selain mengenai kerajinan, peserta Program Indo-Austay juga diajak untuk mengenal kuliner khas Solo. Pada hari pertama, mereka akan mengenal kuliner khas Solo dengan mengikuti jamua makan malam di Dapur Solo. (Maysali/Humas)