You are currently viewing Prodi Ilmu Komunikasi UMS Sukses Menggelar Konferensi Internasional ICCEE 2024

Prodi Ilmu Komunikasi UMS Sukses Menggelar Konferensi Internasional ICCEE 2024

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SURAKARTA – Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKI UMS) sukses menggelar International Conference on Community Empowerment and Engagement (ICCEE) yang berlangsung secara luring dan daring.

Seminar Internasional yang menjadi bagian awal acara menghadirkan pembicara ternama, seperti Muhammad Helmy Abdul Gapar dari Institut Kajian Etnik, Universiti Kebangsaan Malaysia, Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D., dari Universitas Gadjah Mada, dan Dr., Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si., dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mereka menyampaikan pemikiran terkini terkait tema “Media, Culture and Communication in the Digital Society”.

Usai seminar, momentum berlanjut dengan presentasi hasil penelitian dari dosen dan mahasiswa yang mencakup partisipasi dari berbagai kampus baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan ini menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan sekaligus merajut kolaborasi lintas budaya.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMS, Sidiq Setyawan, M.I.Kom mengungkapkan bahwa ICCEE merupakan kegiatan rutin dari Prodi Ilmu Komunikasi UMS.

“Konferensi ini dapat meneguhkan komitmen dalam mengangkat khasanah keilmuan di tingkat Internasional, membawa nuansa pembelajaran yang inspiratif bagi para peserta,” ungkap Kaprodi Ilmu Komunikasi UMS itu Sabtu, (6/1).

Peserta dalam konferensi ini terhitung dari paper submitted sebanyak 134 paper, kemudian terseleksi menjadi 54 paper yang terdiri dari mahasiswa maupun akademisi.

Event ini, lanjutnya, adalah rangkaian tahunan di bawah penyelenggaraan ISETH di UMS. Konferensi yang berlangsung pada Rabu, (3/1), bermaksud sebagai ajang diseminasi hasil riset juga sebagai wadah pertukaran ide dan gagasan antar akademisi di bidang ilmu komunikasi.

“Ke depan kami berupaya bekerjasama dengan mitra universitas dari luar negeri untuk memperbesar luas jangkauan peserta dan tentu saja menambah luas khazanah keilmuan di bidang ilmu komunikasi,” pungkasnya. (Fika/Humas)