Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan acara Welcoming Student Exchange kepada University Putra Malaysia (UPM) dan University Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS, Senin (4/2/2019). Acara ini dihadiri oleh delegasi dari UPM dan UTHM serta pihak yang terlibat dari UMS. Acara ini dimaksudkan selain penyambutan kedatangan pelajar juga dalam rangka pembukaan kegiatan Mobility Program.
Dr. Abdul Fattah Santosa M.Ag, Wakil Rektor IV mengucapkan selamat datang kepada delegasi dari UPM dan UTHM di UMS. Ia mengatakan bahwa adanya globalisasi dan melalui teknologi informasi menghilangkan batas antar dua negara, yakni Malaysia dan Indonesia. “Saya harap Indonesia dan Malaysia dapat berkolaborasi secara internasional dalam mencari pengalaman belajar di universitas,” harapnya.
Selain itu delegasi dari UPM dan UTHM menyampaikan, mereka telah diterima dengan baik dan mendapatkan layanan yang terbaik oleh UMS. Mereka merasa senang berada di Solo dan dari adanya Student Exchange ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan pengalaman bagi mahasiswanya.
Kepala Bagian Bidang Kerjasama BKUI, Soepatini menjelaskan acara Mobility Program ini rutin diadakan setiap tahunnya, dan dilaksanakan dalam waktu dua minggu. Rangkaian acaranya berupa Campus Tour, Simposium mengenai Research, Workshop Android, dengan mendatangkan pembicara dari bidang bisnis start-up IT, animasi, dan video pendek. Ada pula kunjungan ke beberapa tempat guna mengeksplorasi kota Solo, di antaranya kegiatan belajar membatik di Kampung Batik Laweyan, melihat proses produksi di MTA TV, dan terakhir kunjungan ke Kemuning, Karanganyar.
Kerjasama pertukaran pelajar kali ini dilakukan dengan Fakultas Teknik dan Fakultas Komunikasi dan Informatika. “Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pelajar dari kedua universitas untuk belajar di UMS dan mengenal Solo, juga sebagai sarana promosi agar mereka tertarik belajar selama satu semester. Jadi dapat membangun kerjasama yang baik antara Malaysia dan Indonesia,” ungkap Soepatini. (Risqi/Fita)
