You are currently viewing Guru MI di Sukoharjo Dilatih Menulis dan Membuat Perpustakaan Digital

Guru MI di Sukoharjo Dilatih Menulis dan Membuat Perpustakaan Digital

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO-Tim pengabdian masyarakat dari mahasiswa pascasarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan pelatihan dengan tema “Menulis Kisah Inspiratif dan Perpustakaan Digital”.

Pelatihan di gedung lantai 2 Fakultas Psikologi UMS tersebut dihadiri sekitar 15 guru MIM  se-Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Sabtu (4/3).

Pandini Dwi Puspita  Ketua Koordinator  mengatakan, kegiatan pihaknya itu bertujuan untuk meningkatkan literasi membaca guru beserta siswa di Kecamatan Kartasura, serta mengenalkan kembali kisah-kisah inspiratif tokoh Islam di Soloraya dan sekitarnya.

Gerakan ini dilatarbelakangi keresahan pihaknya terhadap fenomena di masyarakat, khususnya indeks minat baca bangsa yang masih rendah.

Juga perkembangan digital yang pesat membuat anak-anak ketergantungan terhadap gadget.

“Oleh karena itu, pengabdian ini kami kolaborasikan antara aspek sejarah dengan aspek perkembangan digital untuk mendorong minat baca siswa melalui peningkatan kompetensi guru ini” ujar Pandini, Sabtu (4/3/2023)

Di kesempatan yang sama, Dr. Nisa Rachma Nur Anganti, penanggung jawab dan dosen pengampu pengabdian mengungkapkan, pengabdian ini merupakan kewajiban pihaknya sebagai akademisi untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Pengabdian ini juga mendorong guru untuk berkarya melalui tulisan kisah inspiratif dan membuat kanal perpustakaan digital mandiri di sekolah.

“Harapannya dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap sumber-sumber lokal seperti kisah inspiratif ini, ” katanya

Pelatihan ini memuat dua pokok materi. Pertama, pelatihan menulis kisah-kisah inspiratif dan pelatihan membuat perpustakaan digital yang disampaikan oleh Sidiq Rahmadi.

Sidiq Rahmadi menyampaikan rekam jejak Mataram Islam serta kontribusinya di Nusantara.

Kemudian pelatihan menulis dan perpustakaan digital difasilitati oleh Islakhul Muttaqin.

Dijelaskan, menulis kisah berbeda dengan dongeng atau cerita rakyat. Kisah inspiratif harus ditulis dengan sumber-sumber ilmiah seperti buku dan berbagi jurnal penelitian.

Sehingga tulisan bisa dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan kaidah ilmiah.

Beberapa nama tokoh Islam Jawa yang akan ditulis peserta pelatihan ini, diantaranya Sultan Hadiwijaya, Yosodipuro, Sunan Bayat, Sultan Agung, Panembahan Romo, Ki Ageng Gribig, Amangkurat II, Pakubuwono III, Raden Mas Said, Mangkunegara IV, Pakubuwono VI, Ki Ageng Henis, KI Gede sala Mangkubumi, Diponegoro, Ronggowarsito, Ki Hajar Dewantara, Ahmad Dahlan, Hamengkubuwono IX, Pakubuwono X, Gesang , dan Ki Manteb Sudarsono.

Tak kalah menarik, peserta juga dilatih membuat perpustakaan digital dengan memanfaatkan aplikasi Canva dan google drive.  Peserta dipandu membuat desain perpustakaan digital sesuai dengan kebutuhan para guru.

Perpustakaan digital ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk mendorong minat baca siswa, serta bisa dijadikan arsip digital buku-buku elektronik sekolah. (*)

Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2023/03/04/guru-mi-di-sukoharjo-dilatih-menulis-dan-membuat-perpustakaan-digital