ums.ac.id, PABELAN – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi salah satu penyelenggara Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (PWM Jateng) yang serentak dilaksanakan di 6 karesidenan Jawa Tengah, yaitu Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Solo Raya, Kedu Raya dan Banyumas Raya.
Menurut informasi yang didapatkan dari panitia, UMS yang menjadi tuan rumah daerah Solo Raya ini didapuk menjadi penyelenggara utama sesi online dalam acara pembukaan. Kemudian, dilanjutkan kegiatan secara offline di masing-masing titik Pengajian Ramadan.
Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan yang diundang eksternal dan internal sekitar 700 orang. Atas nama panitia, sekaligus tuan rumah, Rektor UMS menyampaikan selamat datang di UMS.
Dia juga mengungkapkan terima kasihnya kepada bapak/ibu yang hadir dan hari ini melakukan kebijakan PWM dalam acara Pengajian Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Solo Raya yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS ini.
“Kami berupaya untuk melayani tamu dari dengan jumlah undangan 700 peserta yang terdiri dari jajaran PDM, PDA, PCM, PCA se-Solo Raya maupun unsur pembantu pimpinan. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” ungkap Sofyan Anif, Sabtu (23/3).
Rektor UMS berharap, Pengajian Ramadan ini dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam memimpin Muhammadiyah di cabang maupun ranting yang ada.
Narasumber dalam Pengajian Ramadan yang digelar di Edutorium UMS ini menghadirkan Prof. Dr. H. Ahwan Fanani, M.Ag., Dr. Muthiullah, M.A., Prof. Hilman Latief, MA., Ph.D., dab H. Dodok Sartono, SE., MM.
Ketua PWM Jateng, Dr. KH. Tafsir, M.Ag berharap, mudah mudahan kegiatan ini menjadi bagian dari mengisi Ramadan dan konsolidasi Muhammadiyah.
Dalam Pidato Iftitah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., mengungkapkan konsep dakwah yaitu dengan membangun dakwah menambah kepala, menggembirakan dan memberdayakan akar rumput Muhammadiyah.
“Menambah kepala maksudnya adalah menambah jamaah dan menambah jumlah dari warga Persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga dapat menggembirakan dan memberdayakan akar rumput berbasis ranting dan masjid,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. (Fika/Humas)