SOLO, MettaNEWS – Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang (Perppu) Cipta Kerja tengah menjadi sorotan banyak pihak.
Salah satunya pandangan dari Student Committee MM UMS. Menanggapi Perppu Cipta Kerja ini, Student Committee MM UMS mengadakan silaturahmi dan buka bersama. Sekaligus Bincang Perppu Ciptaker terhadap Dampaknya untuk Perekonomian.
Kegiatan berlangsung pada Sabtu (8/4/2023), hadir akademisi dan mahasiswa dari berbagai bidang.
Ketua Panitia, Agustiar Zanzawi, S.E., M.M menjelaskan, acara ini bertujuan untuk mendiskusikan dampak dari UU Cipta Kerja terhadap perekonomian.
“Dan membahas mengambil peluang baru yang terbuka dari perubahan ini. Pemerintah sudah mengesahkan UU Cipta Kerja, pada Oktober 2020. Setelahnya langsung menjadi sorotan publik. Karena kontroversi yang melekat pada beberapa pasalnya,” ujar Agustiar.
Agustiar menjelaskan dari kalangan mahasiswa berharap bahwa UU ini akan membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia.
Acara ini membahas beberapa topik penting. Termasuk perlindungan hak-hak pekerja, kesetaraan gender, serta pemberdayaan UMKM.
Beberapa pembicara yang hadir dalam acara ini antara lain, M. Sholahuddin Ph. D. (Sekprodi MM UMS), DR. Wiyadi, M. M. (Kaprodi MM UMS), Asc. Prof. M. Farid Wajdi, Ph. D. (Direktur Pascasarjana UMS), juga hadir sekitar 100 Mahasiswa UMS Surakarta dari berbagai prodi.
“Diskusi ini akan menjadi forum yang baik untuk membahas dampak UU Cipta Kerja. Terutama dalam hal meningkatkan daya saing,” ungkap Agustiar.
Direktur Pascasarjana UMS Prof. M. Farid Wajdi, Ph. D. menyampaikan pentingnya menerapkan Perppu Ciptaker dengan tepat.
“Pentingnya penerapan Perppu Cipta Kerja dengan benar dan transparan. Agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tandas Farid.
Acara ini berlangsung di Aula Pascasarjana lt. 5 Gedung Pascasarjana UMS. Pembicara dan peserta saling berinteraksi dan berdiskusi mengenai Perppu Cipta Kerja.
“Kami harapkan, dari diskusi ini dapat meredam isu-isu yang tidak benar. Dan meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait perppu cipta kerja,” ujar Agustiar.
