You are currently viewing Vaksin Tahap Kedua Lancar, Wakil Rektor 2: Pembelajaran Tatap Muka Akan Dikaji Ulang!

Vaksin Tahap Kedua Lancar, Wakil Rektor 2: Pembelajaran Tatap Muka Akan Dikaji Ulang!

  • Post author:
  • Post category:Berita

Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar vaksinasi tahap dua yang digelar di Edutorium Edupark UMS.

Acara diselenggarakan selama dua hari yaitu Jumat dan Sabtu (18-19 Juni 2021). Target Vaksinasi kali ini masih sama dengan tahap pertama (21-22 Mei 2021) yaitu vaksin untuk lansia, tokoh agama, pelayan publik dan sivitas akademika.

Acara vaksinasi yang diikuti 2.500 orang lebih peserta tersebut bertujuan untuk meningkatkan imunitas masyarakat terhadap bahaya yang ditimbulkan jika terserang virus Covid-19 khususnya di wilayah Soloraya dan sekitarnya.

Prof. Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt, selaku Ketua Panitia Vaksinasi berharap, dengan adanya program vaksin di kota Solo, dapat memberikan harapan agar terciptanya kondisi normal kembali.

“Semoga dengan diadakannya vaksin ini dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, dan tentu kami berharap bangsa Indonesia segera terbebas dari pandemi,” Kata Da’i.

Selain itu, jika kondisi memungkinkan UMS berencana untuk mengadakan pembelajaran tatap muka mulai semester depan pada bulan Agustus 2021. Namun, melihat melonjaknya pendemi Covid secara nasional beberapa hari ini, maka ada kemungkinan pembelajaran tatap muka di UMS, bakal ditinjau ulang. Menurut Da’i pertimbambangannya adalah soal keselamatan jiwa sevitas akademika, baik mahasiswa dan dosen. Karena itu, mengkaji ulang jauh lebih bijak di tengah peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah Indonesia.

“Tidak perlu tergesa-gesa untuk pembelajaran luring (luar jaringan) yang terpenting keselamatan dan kenyamanan dalam proses pembelajaran,” Ujar Da’i sekaligus Wakil Rektor II bidang Keuangan, Aset, Administrasi Umum UMS.

Disisi lain, Ketua Gugus Tugas Covid UMS, Prof. Dr. EM. Sutrisna, M.Kes mengatakan, jika tenaga pendidikan serta mahasiswa telah divaksin, maka terbuka kemungkinan akan bisa dilakukan pembelajaran secara tatap muka dengan modifikasi tertentu.

“Kita akan memodifikasi program pembelajaran tatap muka dengan menggabungkan secara luring dan daring (dalam jaringan) dengan melihat situasi perkembangan kasus Covid kedepan,” papar EM yang juga sebagai Wakil Rektor IV bidang Sumber Daya Manusia, AIK dan Sistem Informasi. (Ilyas/Humas)