You are currently viewing Mahasiswa Farmasi UMS Sabet Juara 1 Liga 1 Pilmapres PTMA se-Indonesia

Mahasiswa Farmasi UMS Sabet Juara 1 Liga 1 Pilmapres PTMA se-Indonesia

ums.ac.id, SOLO – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih Juara 1 Liga 1 pada ajang talenta nasional Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.

Mahasiswa berprestasi tersebut adalah Muhammad Labib Qotrun Niam. Untuk meraih prestasi tersebut, Labib terus mengumpulkan Capaian Unggul (CU) yang didapatkannya dari mengikuti berbagai kompetisi atau kegiatan lainnya seperti aktivitas di organisasi, presentasi, publikasi, ini juga menjadi poin dari CU lainnya selama menjadi mahasiswa. Labib sendiri telah mengikuti lomba sejak semester 2.

Motivasi Labib untuk mengikuti Pilmapres ini adalah dorongan dari diri sendiri dan sebagai ajang pembuktian.

“Di samping itu, Pilmapres ini sebagai ajang pembuktian juga dan memberikan yang terbaik juga. Karena kan saya sudah difasilitasi oleh UMS dari semester 2 sampai semester 6 (Pilmapres di semester 6). Jadi saya kan ingin membuktikan bahwa saya sudah diberikan fasilitas oleh UMS, mau ngga mau harus memberikan yang terbaik juga ke UMS,” ungkapnya pada Senin, (8/4).

Pada Pilmapres ini, gagasan kreatif yang dipresentasikan adalah Smart Stroke: Sistem Digital Berbasis Teknologi Smartwatch untuk Pertolongan Pertama Stroke dan Mencegah Kekambuhan Berulang.

Gagasan ini dilatar belakangi karena tidak adanya deteksi dini akan penyakit stroke.

“Padahal stroke ini terjadi bersifat akut dan kurang dari 24 jam. Sehingga pasien atau masyarakat ini kurang aware terhadap penyakit stroke itu sendiri,” ungkapnya.

Jam tangan ini ditujukan kepada pasien yang memiliki faktor resiko tinggi mengalami stroke, yaitu pasien dengan hipertensi, pasien dengan hiperlipidemia, dan pasien dengan diabetes akut. Selain itu juga ditujukan pada pasien yang telah pernah stroke.

“Sehingga apabila menggunakan jam ini, apabila pasien mengalami kejang, pingsan, maka dapat terdeteksi posisi pasien tersebut mengalami kejang dan setelah itu akan terkoneksi dengan aplikasi yang ada di keluarga pasien dan instansi kesehatan,” terang pemenang Pilmpares PTMA.

Maka, lanjutnya, dapat segera membantu untuk memberikan pertolongan.

Kategori pengguna lainnya adalah pasien yang telah mengalami resiko kejadian stroke berulang. Pasien ini memungkinkan terjadi stroke pendarahan maka dari itu diharapkan semua aktivitas dapat didampingi oleh keluarga.

Labib juga bercerita ketika mengikuti Pilmapres PTMA ini, mengalami sedikit kesulitan yaitu pada saat wawancara sesi bahasa Inggris karena ada beberapa pertanyaan yang kurang jelas jadi harus dikonfirmasi ulang ke pada juri dan waktu terbatas hanya dengan 10 menit. Namun dia tetap dapat meraih score 97.94 dan menjadi Juara 1 Liga 1 Pilmapres PTMA.

Labib tidak berjuang sendiri, dia mendapatkan dukungan dan bimbingan dari dosen Prodi Farmasi Peni Indrayudha, S.F, M.Biotech, Apt, Ph.D., yang juga merupakan Wakil Dekan III Fakultas Farmasi. Kaprodi Farmasi apt. Arifah Sri Wahyuni, M.Sc. juga turut membimbing kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh Labib.

Peni Indrayudha mengungkapkan bahwa Labib ini adalah mahasiswa yang menyukai lomba dari sejak menjadi mahasiswa Farmasi.

“Minatnya untuk ikut lomba besar, kemudian kita coba dorong untuk terus berkompetisi. Jadi misalnya Mas Labib mau kompetisi ya kita support,” katanya.

Dukungan-dukungan ini diberikan oleh Prodi dan Kemahasiswaan UMS baik tingkat nasional ataupun tingkat internasional.

Setelah menjuarai Pilmpres PTMA, Labib juga akan melaju ke Pilmapres untuk ke tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI).

“Mas Labib ini mewakili UMS untuk ke tingkat LLDIKTI. Nah ini sedang melengkapi berkas untuk maju ke LLDIKTI. Nah harapannya di LLDIKTI juga mendapat juara atau lolos seleksi di nasional,” harap dosen Farmasi UMS itu.

Sehingga setelah lolos LLDIKTI nanti akan melenggang ke tingkat nasional, dan harapannya bisa mempresentasikan gagasannya ke tingkat nasional.

“Terus menginspirasi mahasiswa Farmasi yang lain. Jadi dengan adanya ini kan mahasiswa ‘oh berarti saya juga punya peluang untuk jadi mawapres’. Bisa memotivasi, menginspirasi mahasiswa Farmasi lain untuk terus melanjutkan jejak-jejak prestasinya,” pesan Peni. (Maysali/Humas)