You are currently viewing 93 Mahasantri Ikuti Akhirussanah Pesma KH Mas Mansyur UMS

93 Mahasantri Ikuti Akhirussanah Pesma KH Mas Mansyur UMS

  • Post author:
  • Post category:Berita

Pesantren Mahasiswa Internasional KH Mas Mansyur UMS kembali mengadakan Akhirussanah Mahasantri yang dilaksanakan di Pesma KH Mas Mansur pada Sabtu, 18 November 2022.
Wakil Rektor Bidang IV UMS Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes, menyampaikan ucapan selamat kepada mahasantri yang mengikuti Akhirussanah setelah berada di Pesantren Mahasiswa (Pesma) selama 2 tahun.

“Pesan kami untuk mahasantri setelah selesai di pondok Pesma akan kembali ke kehidupan yang nyata. Sedangkan di Pesma ini ibarat hanya laboratorium kecil kehidupan,” papar Wakil Rektor IV.

Prof EM mengingatkan agar setelah menyelesaikan pondok, jangan berhenti berbuat baik. Selalu tebarkan kebaikan, khoirunnas anfauhum linnas, yaitu sebaik baiknya manusia yang bermanfaat untuk sesama.

Dalam sambutannya, Direktur Pesma Muamaroh, PhD menyampaikan semoga dapat secepat mungkin menyelesaikan studinya, menjadi pioner disemua aspek.

“Pesantren Mahasiswa ini digembleng untuk mendapatkan ilmu agama, sehingga selain memiliki kemampuan dalam disiplin ilmu sesuai program studi masing-masing. Mahasiswa juga punya bekal ilmu agama,” ungkap Direktur Pesma itu.

Ia berharap, hafalannya terus ditambah lagi, selain itu di Pesma kita belajar membagi waktu dengan baik.

“UMS masuk dalam akreditasi dengan predikat unggul, dan itu hanya bisa dicapai apabila setengah program studinya ter akreditasi A. Data – data mahasantri yang berada di Pesma, terlebih yang memiliki banyak prestasi menjadi sumbangan yang besar untuk akreditasi baik tingkat Universitas, Fakultas, maupun progam studi,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walisantri Hj. Dumaeri menyampaikan banyak terimakasih kepada penyelenggara.

“Disini saya ditunjuk sebagai perwakilan mahasantri, dan kebetulan ini adalah cucu saya, ayahnya sedang berhalangan hadir. Saya merupakan arsip daripada teman-teman saya terdahulu, saya sudah menginjak usia 86,” katanya.

Menurut dia, prinsip di keluarganya yaitu dapat menyekolahkan anak cucu untuk bersekolah di Muhammadiyah. Jadi semestinya bangga jika kuliah Muhammadiyah.
“Sebagai keluarga Muhammadiyah, harapannya anak cucu cicitnya dapat disekolah ke Muhammadiyah, Insyaa Allah sekolah-sekolah Muhammadiyah ini akan terus maju.”

Ia juga menyampaikan, alhamdulilah semenjak cucunya mondok di pesma, mau ngimami sholat tarawih, ngimami sholat menggantikan dirinya. (Fika/Humas)